Gubsu Minta Masyarakat Menahan Diri

976
Salah satu bangunan vihara di Tanjungbalai yang dibakar massa. (tobasatu.com)

tobasatu.com, Parapat | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Tengku Erry Nuradi meminta masyarakat untuk dapat menahan diri agar suasana dapat kembali kondusif pasca kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjungbalai.

Saat ini, kata Gubsu, pihak keamanan terus berupaya agar Kota Tanjungbalai dapat kembali aman seperti sedia kala.

“Semua masyarakat diminta menahan diri dan pihak keamanan sudah dan terus berupaya mengendalikan keamanan semaksimal mungkin di Tanjungbalai dan daerah lainnya pascakerusuhan Tanjungbalai,” tutur Gubsu menanggapi insiden pembakaran rumah ibadah di Kota Tanjungbalai yang berujung kerusuhan, Jumat (30/7/2016) malam.

Gubsu mengatakan hal tersebut usai menghadiri acara Musyawarah Masyarakat Adat Batak dan Rapat Kerja Nasional Punguan Simbolon dohot Boruna di Parapat-Simalungun, yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri beberapa menteri antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Informasi diperoleh tobasatu.com, insiden pembakaran rumah ibadah klenteng dan sejumlah vihara di Tanjungbalai dipicu adanya keberatan dari seorang etnis Tionghoa bernama Meliana (41) Warga Jalan Karya, Kelurahan Tanjungbalai Selatan, Kota Tanjungbalai, yang menegur seorang nazir Masjid Al Makhsun agar mengecilkan volume microphone yang ada di mesjid.

Menurut nazir masjid, keberatan itu sudah beberapa kali disampaikan Meliana kepadanya. Hingga akhirnya pada Jumat malam (29/7/2016), usai shalat Isha, jemaah dan nazir masjid mendatangi rumah Meliana. Karena suasana memanas wanita itu dan suaminya pun diamankan ke Mapolsek Tanjungbalai.

Pukul 22.30 massa kembali berkumpul. Mereka diduga mendapat informasi dari akun facebook yang diposting salah seorang aktivis. Massa yang terbakar emosi mendatangi rumah Meliana, namun berhasil dicegah warga sekitar.

Massa yang semakin banyak selanjutnya bergerak menuju vihara Juanda yang berjarak sekitar 500 meter dari Jl.Karya lalu berupaya untuk membakar, namun dihadang oleh personil Polres Tanjungbalai. Lalu massa melakukan pelemparan dengna menggunakan batu sehingga vihara tersebut mengalami kerusakan.

BACA JUGA  Dua Kapal Penyelundup TKI Illegal Diamankan

Selanjutnya massa bergerak melakukan tindakan pembakaran 1 unit vihara di Pantai Amor, melakukan pengrusakan 1 unit klenteng di Jalan Sudirman, merusak tempat praktik pengobatan Tionghoa di Jala Handoko, merusak 1 unit klenteng di Jalan KS Tubun, membakar 1 unit Vihara di Jalan Imam Bonjol, Jalan WR Supratman, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Ade Irma Suryani.

Situasi di Kota Tanjungbalai berangsung pulih sekitar pukul 04.30 WIB tadi pagi setelah konsentrasi massa membubarkan diri. (ts-02)