Benarkah Menusuk Jari Hingga Berdarah Bisa Menolong Penderita Stroke?

3524
dr.Budi Santoso SpS, dokter spesialis dari RS Martha Friska saat memberikan penyuluhan singkat mengenai penyakit stoke, dalam rangka Hari Stroke Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 Oktober. (tobasatu.com/nida)

tobasatu.com, Medan  | Penyakit stroke termasuk salah satu penyakit yang mematikan akibat pecahnya pembuluh darah manusia. Salah satu metode pertolongan terhadap penderita stroke adalah menusuk jari tangan si penderita menggunakan jarum hingga mengeluarkan darah. Benarkah demikian?.

Dokter Spesialis Saraf, dr.Budi Santoso SpS dari Rumah Sakit Marta Frisca Medan, menyebutkan metode menusuk jari penderita stroke menggunakan jarum hingga mengeluarkan darah, tidak pernah dikenal dalam dunia kedokteran.

“Tidak ada dikenal dalam dunia kedokteran cara-cara seperti itu, menusuk jari tangan penderita stroke dengan jarum, mungkin masyarakat melihatnya dari Sinse, tapi di dunia medis tidak ada cara seperti itu,” tutur dokter Budi saat memberikan penyuluhan singkat mengenai penyakit stroke, Jumat (28/10/2016) dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 Oktober.

Tindakan terhadap penerita stroke menurut dokter Budi, adalah dengan Senyum, Gerakkan Tangan, dan Bicara 'SEGERA', bukan dengan menusuk tangan hingga berdarah. (tobasatu.com/nida)
Tindakan terhadap penerita stroke menurut dokter Budi, adalah dengan Senyum, Gerakkan Tangan, dan Bicara ‘SEGERA’, bukan dengan menusuk tangan hingga berdarah. (tobasatu.com/nida)

Pertolongan pertama untuk penderita stroke, menurut dokter spesialis saraf tersebut harus dilakukan dengan ‘SEGERA’ yakni Senyum, Gerak Tangan dan Bicara ‘SEGERA’.

Artinya, jika melihat seorang penderita stroke mulutnya sudah mencong, maka si penderita menurut dokter Budi harus disuruh tersenyum dan menggerak-gerakkan wajahnya, agar aliran darah kembali lancar.

Setelah itu, penderita juga harus disuruh menggerak-gerakkan tangan dan diajak berbicara, agar peredaran darahnya kembali normal.

“Selanjutnya, segera larikan korban ke rumah sakit,” ujar dokter Budi.

Dokter Budi mengatakan saat ini penyakit stoke telah menyerang 17 juta orang di seluruh dunia dan 6,5 juta diantaranya meninggal dunia. Sementara 26 juta penderita stroke saat ini masih bertahan hidup.

Jika ingin terhindar dari penyakit stroke, dokter Budi menyarankan agar masyarakat menjalankan pola hidup sehat, rajin berolah raga, serta tidak makan-makanan yang berlemak yang dapat memicu terjadinya stroke.

BACA JUGA  Mengalami Lumpuh, Harapkan Bantuan Dermawan untuk Berobat

“Ibarat mengendarai mobil, kalau tidak mau celaka ya jangan bawa mobil dalam keadaan ngantuk, remnya juga harus bagus. Kalau kita tidak mau kena stroke ya harus menjalani pola hidup sehat dan rajin berolahraga,” ujar dokter Budi. (ts-02)