tobasatu.com, Medan | Duduk santai dengan suasana hangat sembari menikmati secangkir kopi, biasanya bisa dilakukan di berbagai tempat. Namun, tidak sedikit orang memilih untuk mengunjungi kafe atau kedai kopi yang memiliki cita rasa serta suasana yang hangat ketika berbincang dengan kerabat.
Tampaknya empat orang pria ini Ikram, Way, Zikka, dan Brur harus berbangga hati, sebab kedai kopi milik mereka dengan nama Pubblico Street Caffe yang mereka bangun perlahan menjadi tongkrongan para pencinta kopi di Kota Medan.
Jika sebelumnya, bangunan yang kini dijadikan sebagai muara berkumpulnya para penikmat kopi hanya bangunan tua kosong, empat pria ini mampu menyulap menjadi suasana yang nyaman tak ubahnya seperti rumah sendiri.
Pubblico sendiri dibuka berawal dari kegemaran, Brur, Zikka, Ikram dan Way menikmati kopi bersama, kemudian empat pria ini pun memiliki ide untuk membuat sebuah warung kopi sebagai tempat berkumpul.
Meski tidak ada kesan mewah yang tampil, namun selalu ada kesederhanaan yang menghantam kesan mewah dengan isi yang penuh dengan canda tawa. Seperti namanya, tempat ini juga mengambil konsep budaya jalanan. “Konsep ini kita ambil bertujuan agar kedai kopi ini bisa diterima di semua kalangan,” kata Brur.
Pun berkonsep kedai kopi jalanan, namun kopi yang disuguhkan tidak kalah dengan kedai kopi ternama, salah satunya kopi Flores dengan aroma khas yang langsung menyergap ketika disuguhkan. Selain itu, beberapa sajian menu juga ada di sini, seperti campuran soda dengan sentuhan es krim di atasnya.
Ada juga affogato dengan sajian kopi dicampur avocado atau ice cream durian kemudian ada pilihan kopi espresso yaitu piccolo latte, long black, dan piccololatte, serta minuman tradisional khas China yakni teh hijau yang dimodernkan dengan tambahan latte untuk yang tidak menyukai kopi.
Uniknya pula, di Pubblico pengunjung boleh berdiskusi dengan barista sebelum menentukan pilihan. “Kita tidak pernah menutup ketika para pelanggan ingin berdiskusi, dan melihat secara langsung pembuatan kopi yang dipesan,” ungkap Brur yang menjadi barista di sana.
Selain kopi Flores yang tampak terpajang, di sana juga menyediakan menu kopi lainya seperti Lintong. “Kedepanya kita juga akan menyediakan kopi lokal seperti Mandailing dan Simalungun,” tambah Brur. Pria yang mengenakan anting di telinganya ini menambahkan, kunci dari kenikmatan sebuah biji kopi sangat bergantung pada pengelolaanya atau akrab disebut dengan roaster.
Roaster tak sekedar membuat kopi tetapi juga seni bagaimana menghasilkan sebuah kopi yang enak. Karena minum kopi kini juga menjadi sebuah seni tersendiri bagi sebagian kalangan, seperti kata bijak yang mengatakan ‘Jalanilah kehidupan seperti menikmati secangkir kopi, minumlah secara perlahan dan nikmatilah semua yang dapat di nikmati, maka kau akan mengetahui apa yang sedang terjadi’.
“Agar cita rasa yang kita hasilkan tidak berubah, kita melakukan roaster di Jakarta. Bukan berarti di Kota Medan ini tidak banyak tempat rosting yang bagu, namun hal itu kita lakukan untuk menjaga cita rasa yang baik,” katanya. Jadi bagi Anda yang benar-benar ingin menikmati kopi dengan suasana rumahan, maka tidak ada salahanya mengunjungi Pubblico Street Caffe di Jalan Brigjend Katamso dekat Simpang Jalan Pemuda, Medan, Sumatera Utara. (ts-03)
