Jokowi Minta Kekerasan, Krisis Kemanusiaan Rohingya Dihentikan 

759

tobasatu.com, Jakarta | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan aksi kekerasan yang menimpa muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

Dalam keeterangan resminya, Minggu (3/9/2017), Jokowi menyebut perlu sebuah aksi nyata bukan hanya pernyataan kecaman-kecaman, terkait kasus Rohingya.  “Dan pemerintah berkomitmen terus untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan juga masyarakat internasional,” katanya.

Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan telah menugaskan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Komisi Penasihat Khusus Untuk Rakhine State, Kofi Annan.

“Dan sore tadi Menteri Luar Negeri telah berangkat ke Myanmar, untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan, agar memberikan perlindungan kepada semua warga termasuk muslim di Myanmar, dan agar memberikan akses bantuan kemanusiaan,” sebutnya.

Untuk penanganan kemanusiaan aspek konflik tersebut, lanjut Jokowi, pemerintah telah mengirim bantuan makanan dan obat-obatan. “Ini di bulan Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer. Juga telah membangun sekolah di Rakhine State dan juga segera akan membangun rumah sakit yang akan dimulai bulan Oktober yang akan datang di Rakhine State,” ujarnya.  Selain itu, Indonesia juga telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik. “Saya juga menugaskan Menteri Luar Negeri untuk terbang ke Dhaka, di Bangladesh, dalam rangka menyiapkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan pengungsi-pengungsi yang berada di Bangladesh. Kita harapkan minggu ini kita akan mengirim lagi bantuan makanan dan obat-obatan. Sekali lagi, kekerasan, krisis kemanusiaan ini harus segera dihentikan,” tandasnya. (ts)

BACA JUGA  Balita Meninggal Korban Asap Dapat Santunan Rp15 Juta Dari Jokowi