Warga Desa Sei Dadap Minta Pemkab Asahan Atasi Banjir

1134
Warga Desa Sei Dadap Minta Pemkab Asahan Atasi Banjir
Dua orang warga ketika memanfaatkan banjir untuk mencuci sepeda motor, di Desa Sei Dadap Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Senin (11/9/2017)

tobasatu.com, Asahan | Warga Desa Sei Dadap Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan meminta Pemkab Asahan agar mengatasi persoalan banjir yang sering terjadi di daerah itu. Sebab, frekuensi banjir terus meningkat setiap tahun, seiring dengan cuaca yang tidak menentu.

“Dulu banjir hanya terjadi setahun sekali. Pada 2016 ada 2 kali banjir. Dan sekarang (2017), sudah ada 3 kali banjir sampai hari ini. Untuk itu kami berharap pemerintah bisa mencarikan solusi mengatasi banjir ini,” kata salah seorang warga Duaun III, Anto, 46, kepada tobasatu.com, Senin (11/9/2017) malam.

Anto mengungkapkan, desa tempatnya tinggal bersama ratusan warga lainnya merupakan daerah yang menjadi langganan banjir jika musim penghujan tiba. Kendati demikian, upaya Pemkab Asahan untuk mengatasi persoalan banjir didaerah itu belum optimal.

“Belum. Sampai sekarang belum ada kegiatan pembangunan yang mengarah untuk mengatasi banjir. Makanya, setiap tahun daerah kami tetap jadi langganan banjir sampai sekarang,” ujarnya.

Daerah yang paling rawan terkena banjir, kata dia, yakni Dusun I, Dusun II, Dusun III dan Dusun V. “Kalau sudah musim penghujan, 4 dusun itu, pasti kebanjiran. Ketinggian air mulai dari 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Tergantung datarannya,” tandasnya.

Kepala Dusun V Desa Sei Dadap, Paino, mengaku, bahwa pihaknya telah mengusulkan pengorekan anak sungai, Sungai Belida, melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat desa. Jika kedalam anak sungai ditingkatkan, maka limpasan air yang membelah Desa Sei Dadap tidak akan meluap.

“Setiap kalu Musrenbang, pengorekan sungai selalu diusulkan. Tapi belum terealisasi sampai sekarang. Padahal pengorekan anak sungai sangat penting, untuk mengatasi persoalan banjir didaerah kami ini,” katanya.

Terpisah, Camat Kecamatan Sei Dadap Rahman Halim menjelaskan, bahwa normalisasi Sungai Belidah belum bisa direalisasikan akibat keterbatasan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Asahan.

BACA JUGA  3 Perkampungan Diterpa Banjir, 60 Rumah Terendam di Pasaman Sumbar

Selain itu, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Asahan 2016-2021, Kecamatan Sei Dadap tidak termasuk dari 12 kecamatan yang mendapat pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur di Kecamatan Sei Dadap akan dilaksanakan pada 2018, bersama 12 kecamatan lainnya. “Normalisasi Sungai Belidah memang sudah diusulkan. Namun belum teralisasi, akibat keterbatasan anggaran dan terganjal pola pembangunan infrastruktur 12-13,” kata Halim kepada tobasatu.com, Selasa (12/9/2017).

Halim membantah, bahwa kegiatan pembangunan untuk mengatasi banjir tidak pernah dilakukan. Normalisasi Sungai Belidah pernah dilakukan pada 2013. “Sungai Belidah sudah pernah dinormalisasi. Mudah mudahan, tahun depan (2018) bisa terealisasi,” pungkasnya. (ts-20).