tobasatu-Senin (4/1) kemarin, Kota Shuozhou, Provinsi Shanxi, sebelah utara China, digegerkan dengan kasus bunuh diri massal. Di atas Gedung Dinas Pengembangan Daerah, 12 orang hendak meloncat bersama, lima di antaranya perempuan.
Beruntung, hal itu dapat digagalkan petugas setelah warga yang curiga melaporkanya. Belasan orang yang gelagatnya hendak bunuh diri ini segera dibujuk polisi dan petugas pemadam kebakaran, seperti dilaporkan CCTV News, Senin (5/1).
Setelah negosiasi selama hampir setengah jam, 12 orang putus asa itu akhirnya batal berbuat nekat. “Ketika ditanya mengapa ingin bunuh diri berbarengan, mereka bilang merasa diabaikan pemerintah,” kata seorang petugas kepolisian yang tidak disebut namanya.
Rupanya, ke-12 orang putus asa itu adalah korban penipuan skema investasi yang dilakukan pengusaha Ma Aibin. Mereka dijanjikan mendapat imbal hasil tinggi dalam waktu singkat.
Pada November lalu, masing-masing dari 12 korban menyetor nyaris seluruh harta benda pada perusahaan modal ventura Aibin. Tak lama si manajer investasi itu kabur.
Mereka lalu ingin kasus Aibin segera ditangani pemerintah. “Setelah batal bunuh diri, mereka diajak membicarakan kronologi kasus dengan pejabat setempat,” imbuh petugas itu. Lima jam setelah kasus mereka dilaporkan, tiga manajer investasi anak buah Aibin dicokok polisi.