tobasatu| Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST Msi bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Jumat (9/1/2015), meresmikan Gedung Pendidikan Tinggi Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara di samping Kantor MUI Sumut.
Kehadiran pusat pendidikan kader ulama yang dibangun berdampingan dengan kantor MUI Sumut tersebut, diharapkan dapat menjadi motivasi untuk lebih banyak melahirkan ulama-ulama muda dari provinsi itu.
Dalam kesempatan itu Din mengatakan, mengusai semua ilmu-ilmu aspek keislaman adalah merupakan suatu keharusan bagi seorang ulama, namun yang tidak kalah pentingnya adalah juga menguasai ilmu-ilmu lainnya seperti sosiologi maupun antropologi.
BACA JUGA:
Karena dengan menguasai ilmu sosiologi maupun antropologi, seorang ulama mampu membaca permasalahan yang terjadi di tengah-tengah umat, baik permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, politik maupun budaya.
Karena harus disadari bahwa di era yang serba globalisasi ini, berbagai kemajuan serta tantangan juga terus dihadapi umat, terutama masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.
Artinya, kehadiran ulama di tengah-tengah umat sangat dibutuhkan, yang tidak hanya sekedar mampu membaca realitas kehidupan yang sering kali berubah seiring dengan perkembangan zaman, namun ulama juga harus mampu mencermati dan meresponnya.
“Terkait hal tersebut, tentunya kehadiran Pendidikan Tinggi Kader Ulama MUI Sumut ini adalah salah satu jawabannya.Karena tentunya dari sini akan lahir ulama yang tidak sekedar menguasai ilmu keislaman, namun juga ilmu-ilmu lainnya,” katanya.
Ia juga mengharapkan pusat pendidikan kader ulama MUI Sumut tersebut, dapat memperluas jangkauannya, yakni juga menerima kader-kader MUI dari provinsi lainnya, sehingga manfaat kehadiran lembaga tersebut dapat dirasakan lebih luas lagi.
Sementara Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mengatakan kehadiran gedung pendidikan kader ulama tersebut merupakan hal yang sangat penting dan monumental karena merupakan suatu impian yang menjadi kenyataan.
Impian menjadi kenyataan yang dimaksud adalah bahwa pembangunan gedung tersebut merupakan impian masyarakat untuk memiliki sebuah pusat pendidikan khusus bagi para ulama yang cukup representatif.
Ia berharap dengan diresmikannya gedung pendidikan tersebut dapat menjadi inspirasi dan daya dorong kepada semua pihak untuk tetap memelihara komitmen semangat keberagaman dan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pembangunan karakter dan jati diri bangsa. (ts-02)