

Tobasatu | Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei diprediksi akan segera dioperasikan tepat waktu yakni pada 25 Februari mendatang. Segala kebutuhan untuk operasionalnya saat ini sudah dituntaskan.
“Kita optimis KEK Sei Mangkei bisa beroperasi sesuai jadwal. Mulai soal kekurangan pasokan listrik, pembebasan sisa lahan untuk pembangunan rel kereta api Bandar Tinggi ke Kuala Tanjung dan pelimpahan wewenang perizinan ke administrator, sudah dibereskan,” tutur Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, usai pertemuan dengan Dewan KEK Nasional di Kantor Gubsu, Jumat (9/1/2015).
Soal kekurangan pasokan listrik misalnya, kata Gubernur, sudah dibicarakannya dengan PT.PLN dan PT.Harkat Sejahtera. Hasil pembicaraan, kata dia, tambahan daya sebesar 10 MW dari PT. Harkat Sejahtera akan siap dipasok apabila jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah dan perjanjian jual beli antara perusahaan itu dengan PT. PLN Wilayah Sumut selesai.
“Dan soal perjanjian itu sudah saya minta diselesaikan secepatnya,” katanya. Sedangkan, pembebasan tanah untuk pembangunan rel kereta api Bandar Tinggi Ke Kuala Tanjung juga sedang terus diupayakan. Pembebasan lahan yang tersisa yang belum dibebaskan sepanjang 7,25 kilometer itu berada di kawasan Simalungun sepanjang 2,7 km dan Batubara 4.5 km.
“Saya sudah bicarakan dengan Bupati Simalungun dan Batubara,” katanya. Adapun soal pelimpahan kewenangan ke Administrator KEK Sei Mangkek. Peraturan Gubernur tentang pelimpahan kewenangan ke Adminstrator KEK Sei Mangkei sedang diproses.
“Sebagai Gubernur Sumut tentunya saya harus mendukung KEK Sei Mangkei.Saya berharap dan yakin operasional Sei Mangkei sesuai jadwal,”katanya.
Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto, mengakui, operasional KEK memang membutuhkan dukungan Gubernur Sumut. Kebutuhan listrik memang mendesak karena jumlah yang ada dewasa ini masih 2 MW itu tidak mencukupi penambahan kebutuhan industri termasuk Unilever yang sudah beroperasi.
Begitu juga soal pembebasan lahan untuk rel kereta api dan pelimpahan wewenang ke Administrator untuk mempermudah perizinan ke investor dan KEK Sei Mangkei itu. “KEK Sei Mangkei harus didukung karena kalau nantinya hingga 26 Februari belum beroperasi, izin KEK Sei Mangkei bisa dicabut atau diperpanjang izin pembangunannya,”katanya.
Namun dia mengakui, dengan kondisi KEK Sei Mangkei dewasa ini, dimana Unilever sudah melakukan uji coba operasi, maka KEK Sei Mangkei sudah masuk dalam katagori bagus. Apalagi sejumlah sarana dan prasarana seperti air bersih, listrik dan jalan sudah sebagian dipenuhi. Tinggal beberapa hal lagi seperti listrik, lahan rel dan pelimpahan wewenang.
“Makanya Dewan KEK bertemu dan meminta Gubernur Gatot menyelesaikannya.Dan syukur Gubernur mendukung dan menyatakan kesiapan sehingga diyakini KEK Sei Mangkei beroperasi sesuai ketentuan,”katanya. (ts-02)