MEDAN – tobasatu | Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Sumatera Utara untuk meresmikan peletakan batu pertama 7 proyek strategis yang dipusatkan di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Selasa (27/1). Jokowi beserta ibu negara Iriana dan rombongan tiba di Bandara Lanud Soewondo, Medan pukul 09.50 wib dan disambut Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho beserta istri dan unsur FKPD.
Rombongan kemudian bertolak ke Kuala Tanjung dengan menumpang pesawat helikopter dari bandara Lanud Soewondo. Kehadiran presiden untuk meresmikan pembangunan tujuh proyek sekaligus yang tersebar di beberapa lokasi melalui fasilitas teleconference yang berlokasi di Pelabuhan Kuala Tanjung. Di lokasi pelabuhan, Presiden didampingi Gubernur meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Terminal multipurpose Kuala Tanjung di Pelabuhan Kuala Tanjung yang dibangun oleh PT Pelindo (Persero). untuk tahap awal, pelabuhan ini dibangun dengan panjang dermaga 400 m dan panjang trestle 2,7 km, dilengkapi tangki timbun kapasitas 145.000 ton dan kontainer yard dengan kapasitas 400.000 teus.
BACA JUGA:
Pada saat yang bersamaan Presiden juga meresmikan proyek-proyek lainnya melalui teleconference di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Desa Megawati di Jalan Binjai dan pabrik PT Inalum. proyek-proyek lainnya yang diresmikan tersebut yaitu peletakan batu pertama diversifikasi produk pengembangan pabrik peleburan alumunium yang akan mengolah ingot menjadi billet yang berlokasi di Pabrik PT Inalum (Persero), Kuala Tanjung.
Pencanangan kawasan industri terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei dengan luas area mencakup 7.000 ha di Kuala Tanjung, Peletakan batu pertama gardu induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei oleh PT PLN, Peletakan Batu Pertama pembangunan pabrik minyak goreng kapasitas 600.000 ton/ tahun yang berlokasi di Sei Mangkei dibangun oleh PTPN III, Pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei berupa commisioning PT Unilever Oleochemical Indonesia dan peletakan batu pertama pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 km oleh PT Hutama Karya di Jalan Binjai Desa Megawati.
Gubernur SUmatera Utara kepada wartawan mengatakan bahwa tujuh proyek yang diresmkian pembanggunannya tersebut sangat strategis dan akan merubah wajah perekonomian Sumatera Utara ke depan. Dari ekonomi yang berbasis produksi bahan mentah, lanjutnya, Sumut akan masuk tahap industri selanjutnya yaitu hilirisasi produk dengan nilai yang tambah lebih tinggi. “Ini adalah langkah Sumut menuju provinsi yang sejahtera dan berdaya saing,” ujarnya.
Gubsu mengungkapkan keseluruhan proyek akan mendukung beroperasinya KEK Sei Mangkei dan diversifikasi PT Inalum dengan dukungan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional. KEK Sei Mangkei sendiri, menurutnya adalah KEK industri pertama yang saat ini menjadi role model nasional bagi Kawasan Ekonomi Khusus lainnya. “Setelah tiga tahun berjuang, operasional KEK adalah dambaan Sumut,” katamya.
Sumatera Utara menurutnya akan bergerak menuju level selanjutnya, melalui Kawasan Ekonomi Khusus yang memiliki keunggulan dan siap menampung kegiatan industri, ekspor dan impor, serta kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. (02)