tobasatu | Pemerintah Indonesia harus mewaspadai kondisi ekonomi global belakangan ini. Penurunan harga minyak dunia dan komoditas dinilai menjadi salah satu hal yang paling diperhatikan. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Dijelakan Agus, harga komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia saat ini terus menurun. “Di pasar futures terlihat delapan harga komoditas utama yang akan mengalami penyesuaian tahun ini,” katanya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut diungkapkan Agus, perekonomian negara lain yang harus dicermati adalah Amerika Serikat dan Cina. Saat ini perbaikan ekonomi di Amerika Serikat terus berlanjut. Bahkan di antara negara-negara maju, Amerika menjadi satu-satunya negara yang bisa menunjukkan perbaikan kinerja ekonomi.
Perbaikan tersebut harus diiringi dengan antisipasi penguatan nilai tukar dolar Amerika. Ihwal Cina, Agus mengatakan Indonesia harus mencermati pertumbuhan ekonomi negeri itu. Berdasarkan data World Economic Outlook, pertumbuhan ekonomi di Cina diperkirakan bisa lebih rendah dari 7 persen.
Padahal angka pertumbuhan ekonomi 7 persen di Cina dikategorikan sebagai pertumbuhan yang rendah. Pertumbuhan itu secara umum akan berpengaruh bagi Indonesia, dan dampaknya bisa dirasakan baik di sektor perdagangan maupun keuangan.
“Hal ini juga berkaitan langsung dengan menurunnya harga komoditas yang diperdagangkan kepada mitra dagang utama,” tuturnya. Vegitupun, Agus yakin perekonomian Indonesia saat ini masih berada di jalur yang tepat. (net/05)