Bekukan PSSI, Kemenpora Diprotes dan Diancam Bunuh

570

tobasatu, Jakarta | Pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Imam Nahrawi, terus menuai beragam protes hingga ancaman pembunuhan. Ini diakui Imam seusai sebuah acara Semininar di Hotel Atlet Century, Selasa (21/04/2015).

“SMS ke saya ada yang diancam bunuh segala macam. Nggak (usah dibalas), mereka semua teman saya, saudara saya,” ungkap Imam kepada pewarta. Gelombang protes dan ancam bunuh diterimanya setelah surat pembekuan PSSI yang ditandatangani oleh Imam beredar hari Sabtu (18/4/2015). Hal itu bersamaan dengan kongres luar biasa PSSI yang berlangsung di Surabaya, yang menghasilkan pucuk pimpinan baru di bawah La Nyalla Matalitti sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2019.

La Nyalla Matalitti sebagai ketua terpilih tentu saja tak bisa menerimanya. Ia menyebut Menpora telah menyalahgunakan wewenangnya dengan membekukan PSSI. Menurutnya, bukan begitu cara untuk merevolusi mental.

Ia mengatakan hal itu kepada wartawan di kantor Kemenpora, setelah gagal bertemu Menpora Imam Nahrawi yang sedang ada tugas lain di Palembang. Kemenpora telah melakukan abuse of power (penyalahgunaan wewenang). Ini tidak boleh,” ucap La Nyalla.

Selanjutnya, La Nyalla Matalitti lalu bertolak ke kantor KONI dan KOI. Di sana, ia mendapatkan jawaban bahwa mereka akan dibantu untuk mediasi dengan Menpora. KONI juga mengungkapkan bahwa mereka tak sanggup untuk mendapatkan pelimpahan kompetisi.
Soal jawaban KONI mengenai mediasi dan ketidaksanggupan untuk memutar kompetisi, Menpora Imam memberikan komentar.

Dia juga mau memanggil KONI-KOI andai tak sejalan dengan pemerintah. “KONI akan saya panggil dulu,” tegas Imam.
Ditempat terpisah, Manajer timnas U-23, Gede Widiade berharap pembekuan PSSI oleh Kemenpora tidak mengorbankan persiapan tim nasional U-23 untuk mengikuti ajang SEA Games 2015.

“Pertikaian ini kalau mengorbankan timnas akan sangat naif. Yang penting sebagai warga negara yang baik saya warga negara yang baik saya ditnjuk, saya mempersiapkan tim dengan baik dengan tujuan juara di SEA Games,” ungkap Manajer timnas U-23, Gede Widiade.

Dalam surat pembekuan PSSI dituliskan pula bahwa timnas U-23 selanjutnya diawasi oleh KONI dan KOI. Pasukan “Garuda Muda” ini juga telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) menteri melalui Satlak Prima. “Kita lihat dalam satu-dua hari ini, semoga PSSI dan pemerintah dalam hal ini Menpora ada titik temu yang bagus,” tambah Gede. “Kalau tidak ada pertikaian kami sudah akan melakukan TC pada 29 April, lokasinya di Jogja dan satu lagi masih akan dipilih,” tukasnya. (ts-01)