Alusi Tao Toba Sebarkan Minat Baca di Danau Toba

1714
buruknya infrastruktur membuat minat baca di kawasan Danau Toba masih cukup rendah. Kapal Pendidikan Keliling diharapkan menjadi solusinya. (Foto : T Bobby Lesmana)

tobasatu, Medan | Minimnya sarana belajar dan membaca bagi masyarakat di sekitar Danau Toba, menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi Yayasan Alusi Tao Toba.

Solusi dari keterbatasan ini adalah dengan membangun perpustakaan keliling di Danau Toba yang menggunakan kapal dan dinamakan Kapal Pendidikan Keliling.

Kapal Pendidikan Keliling ini akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan desa atau dusun  (huta) di sekitar  Pulau  Samosir. Di sekolah, akan dilakukan presentasi tentang pelestarian lingkungan khususnya Danau Toba. Selain itu juga akan dilakukan permainan-permainan yang bisa meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.

Dalam penggalangan dana untuk kapal tersebut, tercetuslah sebuah gagasan untuk berenang dari Onanrunggu di Samosir ke Balige di daratan (sekitar 18 km) oleh Togu Simorangkir, seorang pemuda yang penuh inisiatif kepada ratusan anak di Kampung Lottung, Kabupaten Samosir, Sumut, pada tanggal 1 hingga 2 Mei nanti.

Infrastruktur jalan darat yang buruk menyebabkan banyak desa di pinggiran Danau Toba menjadi terisolir. Dengan terisolirnya desa, maka informasi dari luar tidak dapat diakses oleh masyarakat di sana. Selain itu, banyak desa tertinggal yang ada disekitar Danau Toba yang tidak memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.

Alusi Tao Toba merupakan sebuah yayasan yang saat ini sedang menjalankan program pendidikan di Kabupaten Samosir. Program ini dilakukan dengan mendirikan Sopo Belajar atau bisa juga disebut sebagai Perpustakaan Plus. Sopo Belajar ini bukan hanya sekedar tempat membaca tetapi juga tempat belajar banyak hal sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat khususnya anak-anak. (ts-09)