HeadlinePeristiwa

Polisi Bantah Kecolongan

31
×

Polisi Bantah Kecolongan

Share this article
ilustrasi konser

tobasatu, Jakarta | Kepala Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Harry Sulistiyo mengklaim tidak merasa kecolongan dengan adanya insiden tewasnya pria yang terjatuh dari atap Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat (1/5/2015) sore.

Menurut dia, kejadian yang tak diinginkan tersebut bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. “Kejadian tersebut kan tak bisa kami duga,” ujar Harry di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kawasan Senayan, Jakarta, Selatan, Jumat, 1 Mei 2015.

Harry menjelaskan, pengamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno telah optimal. Hal tersebut bisa dilihat dari pengerahan 1.038 anggota polisi dari berbagai kesatuan. Bahkan, menurut Harry, lembaganya menambah 500 personel untuk mengamankan jalannya konser pada perayaan Hari Buruh itu.

“Pasukan yang awalnya berjaga di sekitar gedung DPR kami perbantukan untuk menjaga keamanan di sini,” katanya.

Seorang pria tewas terbakar dan jatuh dari atap Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat sore. Jasad itu jatuh di tengah konser Dewa 19. Saat jatuh, tubuh korban sempat terbakar sebelum akhirnya menimpa tepi panggung. Saat kejadian, Ahmad Dhani sedang membawakan lagu ke-3 yang berjudul Kamulah Surgaku.

Jatuhnya pria dengan keadaan terbakar ini sontak membuat Dhani kaget. Terlebih sang drummer, Ikmal Tobing, yang berada tepat di depan jatuhnya korban yang identitasnya belum diketahui itu. Ribuan buruh yang hadir pun berteriak histeris ketika kejadian.

Dhani sempat menyelesaikan lagu ketiganya lalu menghentikan aksi panggungnya. Suami Mulan Jameela itu langsung meminta pihak kepolisian yang ada untuk segera memberikan police line. (ts/tmp/kpl)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.