Tobasatu, Lubuk Pakam | Rifi Hamdani alias Rifi (31), warga Dusun III A, Suka Makmur, Desa Pantegemi, Kabupaten Langkat, tewas setelah sempat kritis di depan RS Grand Medistra, Lubuk Pakam, Rabu (13/5/2015).
Tersiar informasi, pria yang bekerja sebagai tenaga honorer Jasa Raharja Stabat ini tewas setelah dirampok oleh dua orang tidak dikenal, itu dikuatkan dengan tidak ditemukannya mobil yang kerap digunakan korban.
Sebelum pristiwa terjadi, korban mendapat telepon dari kedua pelaku yang sama sekali belum dikenalnya. Keduanya meminta untuk dijemput dari kawsan Sunggal dan diantar ke Medan. Korban yang juga nyambi sebagai supir rental ini langsung menyanggupi permintaan sipenelepon.
Rifi langsung menghubungi M Hakim, pemilik mobil yang kerap direntalnya. Karena M Hakim mengatakan mobilnya sedang dirental orang dan akan dikembalikan pada pukul 21.30 WIB, Rifi membatalkan dan mencari mobil lain.
Ia menghubungi Sapar, temannya. Dari Sapar didapat informasi kalau mobil yang dibutuhkannya ada. Sekira pukul 22.00 WIB, keduanya pun berangkat untuk menjumpai menjumpai Irpan pemilik mobil Avanza warna hitam BK 1487 RM di Stabat.
Setelah bertemu, ketiganya pun berangkat dengan mobil itu menuju Sunggal. Tiba di Sunggal, atas saran Rifi, Sapar dan Irpan turun. Kemudian Rifi langsung berangkat menjemput.
Rabu (13/5) sekira pukul 01.00 WIB, korban malah diturunkan di pinggir jalinsum Lingkungan 1, Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam, persis didepan RS Grand Medistra Lubuk Pakam, setelah dianiaya sebelumnya.
Sementara mobil langsung dilarikan dengan kecepatan maksimal kearah Tebing Tinggi. Sedangkan Rifi yang berlumuran darah dan jongkok dipinggir jalan hanya mampu berteriak minta tolong.
Saat itu, Rahim alias Amin (41) warga setempat mendengar teriakan korban langsung mendatangi dan membawanya ke dalam rumah sakit. “Saya mendengar dia minta tolong, setelah saya lihat dia berlumuran darah. Memang tadi sempat saya melihat mobil Avanza itu goyang-goyang dan tak lama kemudian melaju kencang kearah Tebing Tinggi,” ujar Rahim.
Humas RS Grand Medistra, Emra Sinaga SH membenarkan Rifi sempat dirawat selama 1 jam. Karena kondisinya terluka parah nyawa korban tak tertolong lagi. “Kondisi korban saat dibawa sudah kritis akibat pendarahan hebat. Di kepala bagian atas ada luka robek, ditangan kanan ada luka bekas gigitan. Keluarga korban sudah membawa korban,” ungkapnya. (ts-05)