tobasatu, Medan | Masih ingat kasus pembunuhan seorang nenek, Diana boru Siagian (68) di Jalan Bunga Kenanga, Pasar I Lingkungan I, PB Selayang II, Medan Selayang. Dina ditemukan tewas dikamarnya pada Selasa (9/9/2014) lalu.
Kasus pembunuhan berencana ini ditangani oleh penyidik Reskrim Polsekta Sunggal dibantu oleh penyidik dari Polresta Medan. Saat itu Kapolsekta Sunggal adalah Kompol Aldi Subartono yang kini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polresta Medan.
Tentu kasus pembunuhan itu kini menjadi tugasnya untuk mengungkap siapa dalang pembunuhan tragis itu. Nyatanya sembilan bulan kasus itu bergulir, tak terdengar sudah sampai sejauh mana penyidikannya. Namun salah seorang perwira di Polresta Medan sempat menyebutkan bahwa pihak keluarga ikut terlibat melakukan pembunuhan.
“Kalau memang pelakunya orang dekat (pihak keluarga) sendiri tentu salah satu dari mereka pasti ketakutan. Tapi seluruh saksi yang kita periksa dari pihak keluarga enggak ada yang merasa ketakutan. Saat diperiksa mereka malah terlihat santai. Jadi itu memang sulit untuk diungkap. Padahal kecurigaan mengarah kepada pihak keluarga,” ujar salah seorang perwira di Unit Vice Control/Judisila Polresta Medan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, usai Diana boru Siagian pelaku berhasil menggasak sertifikat rumah, perhiasan emas serta uang kontan Rp36 juta. Pelaku mengambilnya dari dalam lemari. Kemudian pasca aksi pembunuhan sadis itu pihak keluarga dari korban menduga memberikan keterangan resminya kepada sejumlah wartawan di Polresta Medan.
“Banyak yang janggal dari penyelidikan kasus pembunuhan itu karena barang-barang berharga korban seperti emas, uang tunai Rp36 juta serta sertifikat rumah yang disimpan di lemarinya tidak disertakan dan tidak diketahui polisi. Pintu rumahnya juga tidak ada yang rusak, padahal korban dibunuh di dalam rumah sewaktu menantunya ke pajak saat datang kesana,” tutur Eben Siagian, adik kandung korban.
Lebih lanjut Eben Siagian mengatakan dirinya bersama beberapa sanak saudara lain berencana menyatukan seluruh perkumpulan marga Siagian untuk mendesak kepolisian segera menuntaskan kasus pembunuhan kakaknya yang sampai saat ini tak juga terungkap meskipun dilimpahkan ke Polresta Medan.
Menanggapi hal itu Ketua Umum Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan Peradilan (Puspha) Muslim Muis menilai ada apa sebenarnya dengan kasus pembunuhan ini. Tidaklah mungkin dari keterangan saksi yang diperiksa penyidik polisi belum menemukan titik terang siapa otak pelaku pembunuhan ini.
“Ya memang kasus ini patut dipertanyakan kepada Kasat Reskrim Polresta Medan yang baru ini. Apa mungkin dari sekian banyaknya saksi diperiksa polisi belum diketahui siapa yang terlibat. Kok kasus pidana lainnya bisa terungkap. Nah ini sudah 9 bulan kasusnya berjalan belum diketahui siapa yang terlibat. Apalagi pelakunya. Pengungkapan kasus ini ya tentu menjadi PR buat kasat yang baru,” tukas Muis mantan Wadir LBH Medan ini.
Sementara itu saat disinggung soal kasus pembunuhan ini Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono dalam pesan singkatnya hanya mengatakan pelaku masih dalam penyelidikannya. “Iya pelaku masih lidik,” jawabnya, Kamis (14/5/2015). (ts-07)