tobasatu, Karo | Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, terus mengalami erupsi. Semenjak ditetapkan statusnya menjadi Awas, hingga saat ini, Rabu (5/8/2015), Gunung Sinabung masih mengalami guguran awan panas dengan jarak luncuran sejauh 2500 M dan ketinggian kolom 1500 M ke arah timur dan tenggara. Akibatnya kota berastagi diselimuti debu Vulkanik.
Walau diselimuti serta diguyur hujan debu vulkanik, siswa/siswi yang bersekolah di Kota wisata Berastagi terlihat semangat melakukan bermacam-macam kegiatan seusai mengikuti pelajaran sekolah. Dengan memakai masker agar tidak terkena penyakit ISPA, para siswa/siswi semangat mealakukan latihan, guna menyambut HUT Kemerdekaan RI yang akan diperingati pada 17 Agustus mendatang.
Amatan tobasatu.com, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), sibuk melakukan kegiatan diluar jam sekolah. Kegiatan tersebut diantaranya seperti latihan drum band, gerak jalan, dan latihan pengibaran bendera Merah Putih.
Salah satu sekolah dasar ketika disambangi, terlihat tengah melakukan latihan drum band di halaman Mapolsekta Berastagi. Para pelajar tetap semangat meski diguyur debu vulkanik.
“Kami pasukan drumband dari SD Negeri 3 Berastagi bang, kami latihan drumband ini untuk memeriahkan HUT ke 70 RI tepatnya 17 Agustus ini nanti bang. Setiap tahunnya kami melakukan kegiatan seperti ini, hanya saja tahun ini kami harus rela latihan dengan hujan debu, ngapain harus takut sakit bang, kan kami pake masker. Ini juga belum seberapa dari pada pejuang kita dulu saat merebutkan kemerdekaan ini bang,” ujar Della (12) bersama teman-temannya.
Sementara itu, Panten Surbakti selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Berastagi saat mendampingi siswa/siswinya latihan drumband mengatakan, kalau dirinya sangat salut melihat anak didiknya, walau banyak abu, dihujani abu anak didiknya tetap melakukan latihan drumband meski dirinya pernah melarang muridnya untuk melakukan latihan disaat abu melanda Berastagi.
“Saya pernah melarang mereka utuk tidak melanjutkan latihan, jawaban mereka malah, bapak bilang dulu pada saat pejuang kita merebut kemerdekaan sangatlah sedih perjuangannya, ini masih kena debu, kok kita harus patah semangat Pak?, yang penting kan kami pake masker”, ujar Kepsek mengisahkan jawaban dari muridnya. (ts-10)