Bahaya, 1,6 Juta Penduduk Sumut Menderita Gangguan Kejiwaan

927
Ilustrasi orang mengalami gangguan jiwa. (tobasatu.com)

tobasatu.com, Medan | Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), Mustafa M Amin menyatakan saat ini sedikitnya 1,6 juta penduduk Sumatera Utara mengalami gangguan kejiwaan.

Angka ini, kata Mustafa, merupakan hasil riset yang telah dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI.

“Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan, sekitar 1,6 juta warga Sumut menderita gangguan jiwa, mulai dari gangguan jiwa ringan hingga berat. Kondisi ini, harus diantisipasi. Karena penyakit kejiwaan sama seperti penyakit fisik. Jika dibiarkan akan berbahaya,” sebut Mustapa, Senin (26/10/2015).

Namun masalahnya, jelas Mustafa, hingga kini warga enggan untuk berobat atau membawa keluarga ke psikiater atau dokter spesialis kejiwaan dalam membantu pengobatan penyakitnya. Masyarakat masih menganggap datang ke dokter jiwa merupakan aib.

“Seharusnya jangan malu berobat ke dokter jiwa. Bukan berarti berobat kejiwaan merupakan orang gila. Dengan berobat, kita bisa mengatasi stress atau depresi yang dialami,” ujarnya.

Memotivasi masyarakat dalam menjaga kesehatan jiwa ini, lanjutnya, dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia telah lakukan sosialisasi dalam bentuk Fun Walk. Agar warga dalam berolahraga dapat berpikir lebih positif.

Selain itu  Kadinkes Sumut, Siti Hatati Surjantini mengatakan bahwa selama ini banyak yang berpikiran untuk selalu mengutama kesehatan fisik, sedang kesehatan mental dan jiwa sering terbengkalai. Padahal, kesehatan jiwa juga sebagai penentu kesehatan hidup.

“Untuk itu, diminta kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan jiwa agar lebih bermartabat. Lantaran setiap orang yang memiliki kesehatan jiwa, tentu akan hidup sehat,” pungkasnya.(ts-mnl)

 

BACA JUGA  Perceraian Diduga Bikin Stres, Siregar Pilih Bakar Diri Hingga Tewas