Gua Gong, Surga Yang Terselip di Bawah Tanah

1658
Gua Gong yang berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. (net)

tobasatu.com | Indonesia terkenal dengan wisata alamnya, banyak keindahan yang tersimpan di bumi nusantara ini, salah satunya adalah Gua Gong, salah satu surga yang terselip di bawah tanah.

Gua Gong berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.  Letaknya sekitar 37 kilometer ke arah barat Kota Pacitan. Gua ini dikelilingi oleh beberapa deretan gunung yaitu Gunung Mayar, Gunung Gede, Gunung Karang Pulut dan Gunung Gugrah.

Untuk masuk ke dalam gua ini pun tidak terlalu mahal. Cukup membayar Rp.5.000 per orang kita sudah dapat menikmati keindahan yang ada. Sepanjang perjalanan menuju mulut gua, banyak terdapat susunan anak tangga yang menanjak. Pertama masuk terlihat besi yang digunakan untuk pegangan agar tidak terpeleset ketika menyusuri lorong-lorong gua.

Berjalan menembus lorong akan terlihat beberapa stalaktit dan stalagmit yang menyatu menjadi satu berdiri kokoh menyangga rongga gua seakan membawa ke dimensi lain yang berbeda.

Gua ini bahkan jauh dari kesan mistis, karena di lorong gua telah dilengkapi fasilitas penerangan berupa lampu berwarna-warni yang menambah keindahan bebatuan di dalam gua.

Guna mengantisipasi panas, di dalam gua juga telah disediakan beberapa kipas angin berukuran besar supaya kondisi hawa di dalam tak pengap, sehingga pengunjung merasa nyaman ketika berkeliling menyusuri lorong-lorong gua.

Uniknya, bebatuan di dalam gua ini bila diketuk akan mengeluarkan bunyi semacam gong yang menggema di dalam lorong.  Menurut cerita rakyat, Gua gong untuk pertama kalinya ditemukan oleh Mbah Noyo Semito bersama rekannya yang bernama Mbah Joyo kurang lebih 60 tahun yang lalu.

Saat itu di dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan dilanda musim kemarau yang berkepanjangan sehingga masyarakat di sana mengalami kesulitan untuk mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari.

BACA JUGA  Habiskan Waktu Liburan di Pantai Plengkung Jawa Timur

Kedua kakek tersebut berinisiatif untuk mencari sumber air yang masih tersisa. Lalu mereka berdua menemukan gua yang dirasa tidak jauh dari rumah penduduk kurang lebih 400 meter. Tanpa berpikir panjang mereka langsung memasuki gua tersebut dengan menggunakan obor sebagai penerangan jalan untuk mencari sumber air.

Kedua kakek menelusuri seluruh lorong-lorong gua, akhirnya menemukan beberapa sendang (kolam) kemudian mereka menggunakan sendang tersebut untuk mandi.

Di depan gua  berjejeran deretan kios pedagang makanan khas daerah serta kios-kios souvenir berupa baju, batu akik, dan lainnya. Selain itu  juga ada para penjaja jasa senter untuk penerangan di dalam dengan harga Rp.3.000. Mereka juga menawarkan jasa sebagai pemandu di dalam gua. (ts)