TNI AL Sergap Penyelundup, Berikut Kronologis Versi Istri Korban

1167
Jenazah Aidil Eka Syahputra di Instalasi Kamar Jenazah RSU Tengku Mansyur Ilham. (tobasatu.com)

tobasatu.com, Tanjungbalai | Insiden penyergapan yang dilakukan Kapal Patroli KAL-II dari TNI AL-1 terhadap kapal penyelundup pakaian bekas di perairan Tanjung Balai Asahan, menyebabkan satu korban tewas karena tertembak.

Informasi di lapangan menyebutkan, korban merupakan salah satu dari puluhan massa yang ikut serta ke laut untuk melansir ballpres atau barang selundupan yang dibawa kapal kayu dari luar negeri.

Mardiana (38) istri korban tewas Eka Aidil Syahputra (39), warga Jalan Pahlawan, Gang Patimura/Turan, Link III, Kel.Pantai Burung, Kecamatan TB-Selatan, menuturkan kronologis penembakan yang menewaskan suaminya, Jumat (22/1/2016) sekitar pukul 06.00 WIB.

Ditemui wartawan di instalasi jenazah RSU Tengku Mansyur, Mardiana menuturkan saat peristiwa itu terjadi dia dan sang suami bersama puluhan masyarakat lainnya ikut melansir ballpres milik seorang pengusaha yang dibawa sebuah kapal kayu dari luar negeri menuju kota Tanjungbalai.

Ia menceritakan, sang suami yang bernama Aidil Eka Syahputra, tengah duduk sedang dirinya berdiri dan sang suami menyuruhkan untuk duduk agar tidak jatuh ke laut. Namun kapal yang membawa Ballpres akan memasuki perairan Kuala Bagan Asahan, tiba tiba sebuah kapal patroli petugas keamanan laut datang dan melakukan tembakan yang bertubi tubi.

Sesaat kemudian lanjut Mardiana, temannya mencolek dirinya dengan mengatakan, “Suamimu terkena tembakan,” sehingga saat dilihatnya sang suami sudah mengeluarkan darah dari mulut dan belakang tubuhnya.

Selanjutnya, puluhan massa yang berada di atas boat berikut kapal kayu pembawa ballpres digiring ke panton Bagan Asahan dan seluruh massa membawa korban untuk mendapat pengobatan.

“Namun belum sempat mendapat perawatan suami saya telah meninggal dunia,” tuturnya sambil tertunduk dan menangis.

Sementara seorang sumber berinisial AM menyatakan mereka diberondong petugas yang diduga merupakan petugas dari Bea Cukai dan Angkatan Lau saat berlayar menuju Kuala Bagan Asahan.

Sumber itu menyebutkan, sebelumnya peristiwa berdarah itu terjadi, puluhan massa (laki-laki dan perempuan) menumpangi kapal motor bermuatan ballpres milik seorang pengusaha dari negeri jiran Malaysia dan akan masuk ke Kota Tanjungbalai.

Ketika berada di tengah laut tepatnya di Kuala Bagan Asahan, tim patroli menghampiri dan melepas tembakan ke arah kapal yang ditumpangi massa tersebut.

“Akibatnya beberapa orang terluka, bahkan insiden itu menimbulkan korban jiwa diduga terkena peluru petugas,” ujarnya.

Petugas Instalasi Kamar Zenajah Arthur melalui medis RSU Tengku Mansyur Ilham mengatakan, korban mengalami luka menganga di bagian leher belakang, rahang bawah sebelah kiri patah serta kuping kiri mengeluarkan darah.

Dikatakannya, penyebab luka tersebut, belum diketahui secara pasti, namun untuk memastikannya atau mengungkap semua itu, pihak kepolisian beserta keluarga harus melakukan otopsi terhadap mayat korban. Selain korban tewas, masih ada dua korban lagi yang menjalani perawatan intensif yaitu korban Fatma (28) mengalami luka lecet dipunggung sebelah kiri dan Darma (34), mengalami lecet di tangan kanan.

Perwira Seksi Intelijen Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai-Asahan Kapten Laut (P) Catur membenarkan adanya insiden tersebut. Namun, ia mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi.

“Kronologis kejadian belum diketahui pasti. Nanti kami diinformasikan lebih lanjut, karena itu gawenya pimpinan,” katanya.

Terpisah Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan BC Teluk Nibung Firdaus ketika dikonfirmasi wartawan via SMS menyatakan pada saat ketemu dengan kapal patrol BC, korban sudah dibawa oleh boat massa ke darat.

“Jadi kapal BC Tidak bertemu korban. Nanti ada kronologinya, yang pasti bukan BC yang tembak,” ujarnya. (ts-12)