BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Bentrok dua Organasisasi Kepemudaan (OKP) Sabtu lalu, ikut mempengaruhi perekonomian di Kota Medan, meski tak sampai lumpuh total.
(Baca Sebelumnya : PP dan IPK Bentrok di Medan)
“Walaupun pada dasarnya bentrok OKP ini tidak meluas ke masalah yang lain, namun jika kondisi seperti ini tidak mampu diatasi, maka bisa memicu kelumpuhan total terhadap kondisi perekonomian Medan. Itu yang perlu kita kuatirkan. Yang penting ada langkah konkrit dari aparat keamanan agar mampu menjaga kondisi tetap kondusif, dan yang tak kalah penting ada aksi damai dari kedua belah pihak (OKP),” tutur Ekonom Sumut Gunawan Banjamin, Senin (1/2/2016).
Para pedagang di sepanjang jalan yang terpaksa menutup sementara tokonya, pasti akan menerima kerugian akibat bentrokan tersebut. Dia melihat bentrokan tersebut banyak terjadi di sepanjang jalan dimana banyak toko-toko menjajakan barang-barang tahan lama.
“Artinya masyarakat yang menggantungkan kebutuhan melalui sejumlah pedagang tersebut tidak begitu mendesak. Sehingga pada dasarnya masyarakat dapat memenuhinya di lain hari atau mencari di tempat lain. Dan tidak ditemukan adanya pengrusakan secara khusus yang diarahkan diluar pihak yang bertikai,”ujarnya.
Sehingga kerugian bisa ditaksir dari potensi omset yang hilang selama bentrokan terjadi, meski menurut Gunawan dia juga belum menghitungnya. Namun pedagang tidak perlu cemas, potensi omset yang hilang akan digantikan di lain hari. Mengingat barang dagangan serta masyarakat yang menunda bertransaksi sebelumnya akan memenuhinya setelah kondisi kembali kondusif.
“Jika menghitung dampak buruk bentrokan tersebut terhadap iklim investasi memang berdampak, namun sejauh ini bentrokan tersebut belum akan menyurutkan minat investasi di Kota Medan. Sebelum bentrokan, selama ini Kota Medan maupun Sumut sudah memiliki banyak OKP, dan selama itu pula jarang terjadi bentrokan yang sangat meresahkan sebelum bentrokan yang terakhir,” ujarnya.
Dia berharap agar pertikaian dapat segera berakhir dan kondisi keamanan dapat segera pulih agar kondisi perekonomian dapat kembali normal. (ts-13)