Ibu dan Anak Disekap, Tiga Perampok Bersenpi Gasak Ratusan Ringgit dan Handpone

1182
Rumah berterpal biru yang menjadi sasaran perampok dinihari tadi. (tobasatu.com/ist)

tobasatu.com, Medan | Tiga orang perampok bersenjata api, Sabtu (27/2/2016) pukul 03.00 WIB beraksi di Jalan KL Yos Sudarso, Lorong 12, Kompleks PLN No 7A, Medan Barat.

Selain mengambil uang senilai 200 ringgit Malaysia dan empat unit handpone, pelaku juga menyekap penghuni rumah yang diketahui ibu dan anak. Informasi di lokasi menyebutkan, ketiga pelaku saat itu masuk ke dalam rumah korban melalui pintu belakang.

Selanjutnya mengikat dan menyekap Wiwik (50) dan anaknya Ida (35). Sebelum pelaku masuk ke rumahnya, Ida baru saja selesai memasak. Ida diketahui seorang penjual sarapan di Pasar Meranti, Medan Petisah. Sedangkan sang anak Ida tengah tidur dikamarnya.

Setelah melumpuhkan kedua korban, pelaku pun menggasak harta benda korban. Harta berupa uang 200 ringgit, uang 150 ribu rupiah, kartu ATM, BPKB sepeda motor dan 4 unit ponsel genggam berhasil dikuasai pelaku.

Berhasil memegang harta benda korban, pelaku langsung kabur lewat pintu belakang rumah korban. Kedua korban yang disekap berupaya melepaskan diri dari tali ikatan yang mengikat kedua tangan mereka. Sekira pukul 05.00 WIB, Wiwik pun memberitahukan kejadian itu ke tetangga sebelah.

Tak lama menceritakan kejadian aksi perampokan itu, personel Polsekta Medan Barat bersama Kanit Reskrim AKP Oscar S Setjo pun tiba di lokasi kejadian. Setelah memintai keterangan korban, petugas membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Susilawati (60) tetangga sebelah rumah korban sempat mendengar cerita langsung dari Wiwik. “Korban (Wiwik) itu sudah 4 tahun menyewa rumah saya. Jadi setelah pelaku kabur, korban memberitahukan ke saya kalau mereka baru saja dirampok. Jadi kata bu Wiwik itu, dia dan anaknya disekap didalam kamar. Pelaku katanya pakai penutup wajah dan pakai pistol,” ujar Susilawati kepada wartawan.

Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu mengatakan kalau korban hingga saat ini belum membuat laporan resmi. “Korban belum membuat laporan resmi, namun kita sudah melakukan olah TKP,” terangnya. (ts-05)