DPRD Medan Minta Tangkap Pengedar Kunci Jawaban UN

1148
DPRD Medan Minta Tangkap Pengedar Kunci Jawaban ujian nasional UN - berita medan hari ini - tobasatu news

Tobasatu.com, Medan | Kabar beredarnya kunci jawaban Ujian Nasional (UN) harus segera ditindaklanjuti pihak kepolisian. Anggota Komisi B DPRD Medan H Irsal Fikri minta pihak sekolah bekerjasama dengan kepolisian untuk mengawasi dan menelusuri kebenaran ini.

“Kita minta pihak kepolisian kerjasama pihak sekolah harus menindak tegas jika ada OTK menawarkan kunci jawaban UN kepada siswa. Ini kan menggangu konsetrasi siswa menghadapi UN. Itu tak bisa dibiarkan, harus disikapi serius,” ujar Irsal Fikri saat monitoring pelaksanaan UN hari ke dua di SMP N 2 Medan, Selasa (10/5).

Menurut Irsal, diharapkan semua pihak harus peduli upaya peningkatan mutu pendidikan. Upaya itu harus dimulai dari kejujuran dan pembinaan moral anak didik. Sehingga pelaksanaan UN yang menghabiskan anggaran cukup besar harus memberikan output yang positif yakni menguji tingkat kemampuan siswa.

Dikatakan Irsal, kerjasama pihak sekolah dengan kehadiran AKBP Pol Hartini dari Binmas Poldasu saat pelaksanaan UN di SMPN 2 Medan dinilai langkah konkrit dan positif menelusuri kebocoran kunci jawaban UN. Diharapkan kiranya pelaksanaan UN di tingkat SD pun supaya terlaksana tanpa kecurangan.

Sebelumnya, Kepala SMP N 2 Medan Drs H Napanti Ginting dihadapan anggota dewan dan wartawan mengaku ada laporan dari siswanya terkait tawaran kunci jawaban dari OTK.

“Laporan dari siswa kita ada tawaran kunci jawaban dari OTK dengan minta bayaran hingga ratusan ribu per mata ujian,” terang Napanti.

Terkait hal itu kata Napanti, pihaknya menganjurkan kepada peserta UN siswa SMPN 2 agar menghindari kunci jawaban UN bodong yang ditawarkan OTK yang tak bertanggungjawab. “Kita tetap mengantisipasi dan memberikan arahan kepada siswa agar tidak mempercayai kunci jawaban bodong,” ujar Napanti Ginting.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Poldasu AKBP Pol Hartini kepada wartawan saat berada di SMPN 2 Medan, pihaknya tetap menelusuri adanya kunci jawaban yang beredar di lingkungan sekolah. Namun kata Hartini, pihaknya belum bisa menangkap pelaku karena tak ada bukti dan laporan resmi.

BACA JUGA  DPRD Medan Targetkan Perda Halal dan Higienis Rampung Akhir Maret

Hartini mengakui, isu beredarnya kunci jawaban menjadi perhatian serius Kepolisian. Begitu juga keberadaan Polisi akan melakukan upaya pendekatan kepada siswa siswi, sehingga Polisi menjadi milik semua pihak dan selalu memberikan pendidikan moral dan mental di lingkungan sekolah. (ts-04)