Polresta Medan Bentuk Tim Antisipasi Masuknya Vaksin Palsu

958
Polresta Medan Bentuk Tim Antisipasi Masuknya Vaksin Palsu

tobasatu.com, Medan | Guna mengantisipasi masuknya dan penyebaran vaksin palsu di wilayah Kota Medan, Polresta Medan membentuk tim khusus (timsus) guna penyelidikan .

Namun kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Fahrizal kepada wartawan, sejauh ini pihaknya belum ada menemukan penyebaran vaksin palsu.

“Saat ini belum ada kita temui vaksin palsu. Namun kita sudah membentuk timsus menyelidiki peredaran vaksin palsu di Kota Medan,” terangnya, Kamis (30/6/2016) siang.

Lanjut dikatakannya, jika nantinya didapati oknum nakal yang menyebarkan vaksin palsu maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas. “Ya kalau nantinya ada kita temukan pasti kita tindak tegas,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terus mencari tahu destinasi penjualan vaksin palsu. Sementara ini sudah ada salah satu tersangka yang mengaku telah menjual hingga Pulau Sumatera.

“Saya tidak bisa jelaskan rinci identitas dan modus dari pelaku itu. Tapi, dari pengakuannya, vaksin itu ada yang sampai dijual ke Medan, Sumatera Utara,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Agung Setya, beberapa waktu lalu kepada sejumlah wartawan.

Dalam hal jumlah, beberapa tersangka ada yang mengatakan produksi sangat tergantung pesanan. Tapi, yang pasti produksi tidak dalam jumlah yang sedikit. “Ada yang bilang produksi sampai dua ribu vaksin, kan itu dijual tidak ke individu, ke rumah sakit atau apotek,” imbuh Agung.

Untuk memastikan ke mana saja vaksin-vaksin palsu itu dijual, penyidik rencananya akan menggelar rapat bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa 28 Juni. Menurut Agung, pihaknya akan menanyakan ke BPOM apakah ada laporan mengenai obat yang tidak sesuai manfaatnya.

Vaksin palsu terungkap setelah polisi menangkap J, pemilik toko Azca Medical di Bekasi. Dari keterangan J, penyidikan mengarah ke tiga yang diduga tempat peracikan vaksin palsu, yakni di Jalan Serma Hasyim, Bekasi Timur, Puri Hijau Bintaro, dan Kemang Regency.

BACA JUGA  Rekonstruksi Pembunuhan Dosen UMSU Dilakukan di Polresta Medan

Selain Hidayat dan Rita, polisi menangkap delapan orang. Barang bukti yang disita 195 bungkus vaksin Hepatitis B, 221 botol vaksin Pediacel, 364 botol pelarut vaksin campak kering, 81 bungkus vaksin penetes polio, 55 bungkus vaksin Anti-Snake, dokumen penjualan vaksin, bahan baku vaksin, dan alat pres penutup botol. (ts-05)