tobasatu.com, Medan | Dinas Pariwisata Sumatera Utara (Sumut) akan mengusulkan dana pendampingan sebesar Rp1 miliar untuk penyelenggaraan Festival Kemerdekaan Pesona Toba 2016 yang dilaksanakan 26-27 Agustus 2016 di pantai bebas Parapat Kabupaten Simalungun.
Dana sebesar Rp1 miliar itu rencananya akan ditampung dalam P-APBD Sumut TA 2016.
BACA JUGA:
Festival Kemerdekaan Pesona Toba 2016 yang merupakan agenda Kementerian Pariwisata dan Kementrian Maritim ini ditargetkan akan dihadiri sekitar 60 ribu wisatawan dari 8 negara dan diikuti 34 propinsi di Indonesia.
“Direncanakan ada 60 ribu pengunjung yang meramaikan festival ini. Meski untuk acara ini dana penyelenggaraan berasal dari pusat, namun Pemprov menyiapkan dana pendamping sekitar Rp 1 miliar serta ditambah lagi dana dari 7 kabupaten/kota yang berada di kawasan danau Toba,” ujar Kadis Pariwisata Sumut, Elisa Marbun kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di komisi B DPRD Sumut, Selasa (12/7/2016).
Dijelaskannya, dana pendampingan yang nantinya diusulkan akan dipakai dalam pelaksanaan even seperti sewa kapal, hias kapal dan atraksi budaya serta persiapan penjamuan makan malam tamu kehormatan negara.
“Provsu memang sebagai supporting festival. Jadi dana yang dibutuhkan untuk pendampingan acara. Kalau untuk konsep, tamu yang diundang sudah ada event organizer (EO) langsung dari pusat,” jelasnya.
Diakui Marbun, dana pendampingan tersebut akan terlebih didahului karena jadwal pelaksanaan festival sudah dipastikan terselenggara 26-27 Agustus 2016. Festival Kemerdekaan Pesona toba 2016 juga dalam rangka merayakan HUT RI sesuai konsep Presiden yang perayaannya di luar Jakarta secara bergantian. Toba juga merupakan tahun ke dua pelaksanaan yang sebelumnya dilaksanakan di Sungai Kapuas Pontianak Kalimantan Barat pada 23 Agustus 2015.
“Pembahasan festival ini masih satu kali pertemuan dan akan ditindaklanjuti pada 18 Juli 2016 dengan menghadiri tim pusat yakni Sekneg, tim kreatif RI, gubsu dan 7 bupai se kawasan Danau Toba,” katanya.
Dijelaskan Marbun, dari hasil pembahasan kemarin nantinya festival kemerdekaan diisi dengan karnaval kapal/perahu hias yang dilepas Presiden melalui Solu Bolon dengan memakai pakaian adat diselenggarakan pada malam hari dengan menampilkan kembang api diikuti 360 kapal/perahu.
Selain acara festival kemerdekaan pesona Toba 2016, lanjut Marbun, pada 18-24 Juli 2016 akan dilaksanakan festival paduan suara internasional (North Sumatera international Choir Comptetition) di kawasan pinggiran Danau Toba yang pesertanya dihadiri 8 negara, dan ditargetkan akan dikunjungi 16 ribu wisatawan.
Sekretaris Komisi B DPRD Sumut, Aripay Tambunan, menyatakan, festival memang sangat bagus untuk promosi wisata danau Toba di mata dunia. Namun pemprov jangan maen-maen dalam persiapannya karena bukan terkait dana saja, namun juga persiapan infrastruktur, dan pengamanan. Karena untuk menampung 60 ribu pengunjung itu tidak gampang sehingga perlu banyak hal yang diantisipasi.
“Yang kita herankan, agenda even sudah dibuat, tapi gubernur tidak ada mengundang DPRD. Jadi dalam waktu dekat kita mengundang kembali dinas pariwisata, dinas perhubungan, 7 kabupaten/koyq, objek vital, Poldasu dan EO. Komisi B juga minta draf pengusulan dana pendampingannya jangan sampai kecolongan,” tuturnya.
Salah seorang anggota Komisi B Ikrimah Hamidy sebelumnya menyatakan menolak penyelenggaraan Festival Kemerdekaan Pesona Toba 2016 karena dinilai merupakan pencitraan dari pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab, Sumut sebagai tuan rumah dinilainya kurang memiliki andil dalam perhelatan akbar tersebut. (ts-02)
(Baca Juga : Festival Kemerdekaan Pesona Toba Dinilai Pencitraan Pemerintahan Jokowi)