Bandara Internasional Lombok Ditutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Rinjani

2158
Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). (tobasatu.com)

tobasatu.com, Lombok |Kementerian Perhubungan menutup sementara operasional Bandara Internasional Lombok terhitung mulai Senin (1/8/2016) pukul 16.55 Wita hingga Selasa (2/8/2016) pukul 10.00 Wita.

Penutupan sementara operasional bandara ini disebabkan meletusnya Gunung Rinjani akibat gempa yang terjadi pada Senin (1/8/2016) pukul 06.40 WIB.

Informasi tobasatu.com peroleh dari Kepala Pusat Data Informasi (Kapusdatin) da Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, bandara terpaksa ditutup sementara akibat tertutup abu Gunung Rinjani.

Disebutkan Sutopo, gempa bumi berkekuatan 5,6 SR pada kedalaman 18 km, yang kemudian dikoreksi BMKG menjadi 5,7 SR dengan kedalaman 22 km berpusat di 63 km arah barat laut Kabupaten Dompu, NTB, pada Senin (1/8/2016) pukul 06.40.01 WIB, diduga telah menyebabkan Gunung Rinjani dengan puncak Barujari meletus pada pukul 11.50 WITA.

Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan masyarakat di Desa Tembalun di sekitar lereng Gunung Rincani dengan intensitias 3 MMI. Adanya guncangan gempa menyebabkan tekanan dari dalam perut Gunung Rinjani sehingga menimbulkan letusan.

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Rinjani PVMBG, secara visual letusan tidak terdeteksi karena tertutup kabut. Berdasarkan pantauan satelit Himawari dari BMKG pada pukul 11.50 WIB terdeteksi distribusi awan ke selatan. Pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 Wib, abu vulkanik menyebar ke Tenggara-Barat Laut di Lombok bagian selatan.

“Adanya sebaran abu vulkanik yang masuk hingga Bandara Internasional Lombok, menyebabkan otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan menutup operasional Bandara Internasional Lombok terhitung mulai Senin (1/8/2016) pukul 16.55 Wita hingga Selasa (2/8/2016) pukul 10.00 Wita,” tutur Sutopo.

Ditambahkannya, penutupan dilakukan dengan pertimbangan keselamatan penerbangan karena pilot tidak dapat secara visual mendeteksi VA setelah periode sunset. Pertimbangan lain, adanya material abu vulkanik dapat menganggu mesin pesawat terbang.

BACA JUGA  Lima Hari Pasca Banjir Jabodetabek, 67 Orang Meninggal dan 36.419 Jiwa Mengungsi

Aktivitas vulkanik Gunung Rinjani saat ini terbilang masih normal. Pengamatan secara visual oleh PVMBG hingga pukul 17.30 Wib tidak terlihat adanya kepulan asap di puncak kawah.

“Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani. Rekomendasi masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas pendakian atau berkunjung di dalam radius 1,5 km dari kawah Gunung Rinjani dengan puncak Barujari yang terletak di dalam kaldera Rinjani,” jelas Sutopo.  (ts-02)