tobasatu.com, Medan | Selasa (17/8/2016) siang, ratusan jurnalis di Kota Medan menggelar aksi solidaritas terhadap dua wartawan yang menjadi korban penganiayaan dilakukan anggota TNI AU Lanud Soewondo ketika melakukan peliputan sengketa tanah di kawasan Sari Rejo.
Aksi Soladaritas dilakukan ratusan wartawan tepat di bundaran air mancur mandiri Jalan Sudirman, Medan. Dengan membawa spanduk bertuliskan kecaman, mereka sangat menyanyangkan sikap arogan prajurit TNI AU yang melakukan penganiayaan terhadap dua wartawan bernama Array A Argus (Tribun Medan) dan Andri Syafrin (MNCTV) yang menjadi korban kekerasan.
BACA JUGA:
“Tangkap pelaku penganiayaan terhadap wartawan, wartawan itu dilindungi undang-undang. Kami meminta pelaku penganiayaan terhadap dua teman kami Array dan Andri yang menjadi korban kekejaman TNI AU saat meliput bentrok sengketa tanah Sari Rejo,” teriak wartawan.
Selain itu, para wartawan yang tergabung dari beberapa aliansi jurnalis Kota Medan juga meminta kepada Danlanud Soewondo l untuk bertanggungjawab atas kekerasan kepada wartawan.
Sementara itu, Perwakilan PWI Sumut, Nurhalim Tanjung, mengungkapkan aksi kekerasan yang dilakukan TNI AU sudah sering terjadi. Di mana sudah banyak wartawan yang menjadi korban kekerasan setiap melakukan peliputan.
(Baca juga : AJI Medan Tuntut Prajurit TNI AU Penganiaya Jurnalis Dihukum)
Selain itu, kasus kekerasan yang dilakukan TNI AU terhadap wartawan hingga kini belum terselesaikan secara tuntas. “Kami para wartawan yang melakukan tugas peliputan dilindungi UU No 40 Tahun 1999. Namun, hak-hak kami saat melakukan tugas peliputan dikangkangi. Buktinya masih ada rekan yang menjadi korban kekerasan saat melakukan peliputan di lapangan,” jelasnya.
Sebelumnya dua wartawan yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan anggota TNI AU Lanud Soewondo masih terbaring lemas. Untuk Array A Argus mendapati luka lebam di bagian kepala dan luka pada bagian tulang rusuk.
(Baca Sebelumnya : Sejumlah Wartawan Dianiaya Saat Melakukan Peliputan di Sari Rejo)
Sedangkan Andri Syafrin mendapatkan sejumlah luka pada bagian pelipis mata dan patah tulang leher karena dihantam petugas menggunakan kayu dan pentungan. (ts-05)