tobasatu.com, Medan | Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara mengutuk aksi kriminalisme yang dilakukan 2 oknum TNI Angkatan Udara (AU) terhadap 2 jurnalis di Medan, yang tengah melakukan tugas jurnalistiknya meliput demo di Sari Rejo, Medan Polonia, Senin (15/8/2016).
(Baca Sebelumnya : Sejumlah Wartawan Dianiaya Saat Melakukan Peliputan di Sari Rejo)
BACA JUGA:
Ketua KNPI Sumut, Sugiat Santoso, mengatakan, aksi bengis dan menyiksa rakyat yang dilakukan sejumlah oknum TNI AU dalam peristiwa Sari Rejo tersebut, telah mencoreng rasa keadilan masyarakat.
“Sebab TNI harusnya melindungi rakyatnya. Bukan malah menyiksa. Petinggi TNI harus bertanggungjawab atas kejadian ini,” kata Sugiat dalam keterangannya yang diperoleh tobasatu.com, Selasa (16/8/2016).
Dia mengatakan pimpinan TNI baik itu Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Agus Supriatna, harus mencopot pimpinan TNI AU di Medan dan menggantinya dengan pejabat baru yang bisa lebih dekat dengan rakyat.
“Di Medan ini ada Pangkosekhanudnas III dan Danlanud. Kita minta mereka diganti,” katanya.
Kemudian kata dia, Panglima TNI juga harus memastikan pelaku pemukulan, penganiayaan dan penyiksaan wartawan dan juga masyarakat Sari Rejo, mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
“Kami minta Panglima TNI tidak melindungi oknum TNI yang berperilaku bengis pada rakyatnya,” bebernya.
Menurut Sugiat, kalau ini tidak cepat ditanggapi, sangat mungkin masyarakat akan berbenturan hebat dengan TNI AU di Sari Rejo. Dia pun meminta persoalan ini menjadi memomentum untuk menyelesaikan persoalan lahan di Sari Rejo.
“Itu tanah rakyat. Mereka sudah tinggal di sana puluhan tahun. Aparat kita jangan terkesan menjadi penjajah, rakyat dianggap kriminal dan ekstrimis. Pemerintah harus menyerahkan lahan itu pada rakyat,” pungkasnya. (ts-02)