Gunung Sinabung Terus Erupsi, Luncurkan 19 Kali Awan Panas

1358
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi, Rabu (24/8/2016). Tercatat sejak dinihari terjadi 19 kali luncuran awan panas. (tobasatu.com)

tobasatu.com, Medan | Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara terus menunjukkan peningkatan yang tinggi. Adanya peningkatan gempa hybrid yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kubah lava yang dapat mengakibatkan terjadinya awan panas guguran yang besar. Erupsi terus menerus berlangsung pada Rabu (24/8/2016).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada wartawan, menyebutkan Badan Nasional Pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan tingginya aktivitas vulkanik dengan ditandai meningkatnya  kegempaan dan besarnya volume kubah lava yang sudah mencapai 2,6 juta meter kubik.

Awan panas yang dikeluarkan dari Gunung Sinabung. (tobasatu.com)
Awan panas yang dikeluarkan dari Gunung Sinabung. (tobasatu.com)

Menurut Sutopo, sejak Rabu (24/8/2016) dini hari hingga sore, tercatat telah terjadi 19 kali luncuran awan panas guguran dan 137 kali guguran.

Dijelaskannya, dalam kurun waktu antara pukul 00.00 – 06.00 Wib terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Teramati guguran lava pijar sejauh 500 meter ke arah selatan tenggara dan 1000 meter ke arah tenggara-timur. Pada pukul 06.00 – 12.00 Wib, terjadi 6 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Pada sore hari secara beruntun juga terjadi erupsi. Pukul 15.23 wib, erupsi disertai awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 335 detik.

“Selanjutnya pada pukul 15.46 wib, awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur, dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 307 detik,” jelas Sutopo.

Saat ini kata Sutopo, status Gunung Sinabung Awas (level IV). Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.  Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

BACA JUGA  Komunikasi Penanganan Pandemi Memburuk, SMSI Ingatkan Kemenkominfo

Masyarakat diminta agar tidak memasuki zona merah pada radius yang telah ditetapkan PVMBG tersebut. Potensi erupsi susulan masih sangat tinggi. Hingga saat ini terdapat 2.592 KK atau 9.318 jiwa yang mengungsi di 9 posko penampungan. Pengungsi berasal dari 9 desa yang berada di sekitar zona merah yang berbahaya dari erupsi Gunung Sinabung. (ts-02)