tobasatu.com, Medan | Sejumlah obat dan makanan yang telah kadaluarsa serta tidak memiliki izin edar dimusnahkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, Jumat (9/9/2016) pagi. Total obat dan makanan yang dimusnakhkan sebanyak lima truk senilai Rp1,5 Miliar.
“Hari ini kita lakukan pemusnahan obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen, minuman dan makanan ilegal, atau produk tanpa izin edar. Ada juga kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya serta obat tradisional yang ditambahkan bahan kimia obat,” ucap Kepala Balai Besar POM Medan, Ali Bata, Jumat (9/9/2016).
Ali Bata menjelaskan obat dan makanan tanpa izin edar serta kadaluarsa itu disita dari berbagai daerah di Sumut seperti Tanjungbalai, Binjai, Padanglawas, Rantauperapat. Semua produk itu bisa dimusnahkan setelah diproses hukum dan mendapat penetapan dari Pengadilan.
“Pemusnahan ini sebagai simbolik. Sisanya yang lima truk ini, akan dibawa ke tempat penusnahan. Tentunya harus ada penetapan dulu dari Pengadilan,” terang Ali Bata.
Menurut Ali Bata, total produk yang dimusnahkan itu merupakan sitaan selama tahun 2015 dari 39 pelaku. Produk yang berasal dari berbagai negara seperti Tionghoa, Malaysia, Jepang, Thailand, Filipina itu masuk ke Sumut secara ilegal dan mengandung bahan kimia berbahaya.
“Produk ini kita sita mulai Juli 2015. Sebenarnya total produk ada Rp3,3 Miliar. Tapi itu sudah dimusnahkan. Ini hanya sisanya Rp1,7 Miliar yang kita musnahkan. Nantinya akan dimusnahkan lagi yang produk sitaan di 2016. Itu jumlahnya cukup besar lebih dari Rp7 Miliar. Tapi masih proses hukum,” terangnya.
Dia meminta agar masyarakat lebih cerdas dalam membeli obat-obatan maupun makanan dan minuman. Masyarakat harus selalu memperhatikan “KIK” yakni Kemasan, Izin dan Kadaluarsa.
“Kami mengimbau masyarakat memperhatikan KIK. Jadi kemasannya harus asli dan utuh serta cetakannya harus bagus. Selain itu, ada nggak izin edarnya, kalau tidak ada, tentu tidak bisa dijamin keamanan mutunya sehingga berbahaya bagi masyarakat. Terakhir, harus dilihat masa kadaluarsanya. Jadilah konsumen yang cerdas,” tegas Ali Bata. (ts-03)