tobasatu.com, Cilacap | Sejauh ini pihak berwenang masih menyelidiki apa penyebab jatuhnya pesawat latih jenis PK-PBH dengan tipe pesawat PA-28 milik Operator Perkasa Flying School di Dusun Tunggul Wulung Rt 01/02 Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap.
(Baca Sebelumnya : Pesawat Latih Jatuh, Dua Awak Alami Luka Serius)
BACA JUGA:
Beberapa orang saksi mata menyebut, saat itu sempat terbang rendah dan menghindari pohon kelapa sebelum akhirnya jatuh di areal persawahan. “Tadi terbang rendah, sempet mau nabrak pohon kelapa terus menghindar dan diarahkan mendarat di sawah. Sebelumnya seperti ada suara mencoba menghidupkan mesin, tapi tidak nyala-nyala, ” kata Siswanto seperti dilansir dari detik.com, Rabu (19/10/2016).
Tambahnya, ketika mendarat di sawah, pesawat sempat menghantam dua galengan (pematang) sawah hingga akhirnya posisinya terbalik. “Saat mencoba mendarat darurat di sawah pesawat langsung terbalik karena menghantam dua galengan sawah,” ujarnya.
Para petani dan warga langsung berusaha menolong korban yang berada di dalam pesawat tersebut. “Di dalam ada dua orang, pelatihnya warga Spanyol, dan muridnya tadi langsung dibantu sama petani, ada sekitar 10 orang yang menolong,” ucapnya.
Sementara itu Komandan Basarnas Pos Sar Cilacap, Moelwahyono, berdasarkan informasi yang didapat, pesawat latih jenis PK-PBH tersebut mengalami kendala mesin setelah lepas landas. Mesin mati hingga akhirnya pesawat mendarat darurat di sawah. “Pesawat mengalami mati mesin. Sempat diupayakan start engine tapi mati lagi, akhirnya jatuh,” jelasnya.
Untuk selanjutnya yang dapat mengetahui penyebab pesawat tersebut jatuh hanya pihak KNKT. “Dari kami hanya sebatas evakuasi korban. Selanjutnya kita koordinasi dengan KNKT, operator, dan bandara,” tutur dia. (ts)