HeadlineNasional

Demo Anti Ahok Rusuh. 2 Mobil Brimob Dibakar, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

74
×

Demo Anti Ahok Rusuh. 2 Mobil Brimob Dibakar, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Share this article
Massa saat terlibat bentrok dengan aparat. (tobasatu.com/ist)

tobasatu.com, Jakarta | Aksi demo anti Ahok di Jakarta berakhir ricuh, Jumat (4/11/2016). Sebagian massa menggeruduk kediaman Ahok di Pantai Mutiara, Jakarta Timur. Sementara sebagian massa lainnya terlibat bentrok di depan Istana Merdeka, di Jalan Medan Merdeka Utara.

Massa berusaha mendobrak barikade aparat keamanan dan membakar 2 unit mobil Brimob dan berupaya masuk ke Istana Negara. Terjadi bentrok antara peserta demo dan polisi dan terdengar tembakan gas air mata di sekitar istana.

Aksi yang sejak pagi berlangsung damai. Massa sempat diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menkopulhukam Wiranto. Namun massa menolak diterima Wiranto, dan tetap meminta bertemu Presiden Jokowi.

Suasana mulai memanas menjelang Isya. Kericuhan dipicu dari aksi segerombolan orang yang memakai label komponen HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) memprovokasi aparat kepolisian dengan lemparan botol.

“Massa berlabel komponen HMI memprovokasi polisi dengan melempari botol minuman,” kata saksi mata. “Polisi jadi represif dan melepaskan tembakan gas air mata,” ujarnya.

Saksi mata yang merupakan demonstran dari komponen masyarakat umum saat itu sedang berada di belakang kelompok HMI. Kelompok berlabel HMI yang jumlahnya tidak lebih dari 20 orang itu berhadap-hadapan langsung dengan aparat kepolisian.

“Awalnya ada lemparan botol, lalu ada lepasan tembakan gas air mata,” kata saksi mata yang terkena tembakan gas air mata pada bagian kakinya. ”Kejadiannya persis selepas adzan Isya,” ujarnya.

Sementara jurubicara kepolisian Boy Rafli Amar mengatakan massa sudah tak terkendali, dan berusaha mendobrak istana.

“Massa sudah tak terkendali, sudah berusaha mendobrak barikade ke istana, dan orasi-orasinya juga provokatif. Ini sudah tak bisa dibiarkan. Kami terpaksa membubarkan,” kata Boy Rafli Amar sebagaimana dilansir bbc.com.

“Semula mereka tertib, melakukan unjuk rasa dengan damai. Perwakilan mereka diterima Wakil Presiden, sesudahnya sebagian besar pulang kepada keluarga masing-masing. Tetapi sebagian kecil bertahan, dan bertindak anarkis. Ini melanggar Undang-undang. Sudah harus dibubarkan. Soal korban terluka, masih harus dilihat,” ujarnya.

Polisi menembakkan gas air mata untuk mengantisipasi kerusuhan massa, serta menambah jumlah personil Brimob, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Situasi di Ibukota saat ini dikabarkan sudah kembali kondusif. Aparat keamanan telah berhasil membubarkan kerumunan massa. (ts)