tobasatu.com, Medan | Punguan Manik Raja Dohot Boruna se-Indonesia akan menggelar seminar yang akan dilaksanakan pada Sabtu (10/12/2016) di Anjungan Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk mensosialisasikan serta meluruskan sejarah Manik Raja, termasuk keturunan dari Ompu Silau Raja lainnya yaitu Malau Raja, Ambarita Raja dan Gurning Raja.
BACA JUGA:
Hal ini dikemukakan Wakil Sekretaris Panitia Gidion Manik SE terkait hasil rapat persiapan seminar yang bertajuk ‘Meluruskan Sejarah dan Tarombo Ompu Manik Raja’ yang diterima redaksi tobasatu.com, Sabtu (3/12/2016).
“Dalam acara seminar ini akan dihadiri ratusan turunan Manik Raja, turunan Silau Raja dan tokoh adat untuk menghasilkan pemahaman yang sama mengenai sejarah dan silsilah Ompu Manik Raja,” pungkas Gidion.
Untuk undangan menurut Gidion, sudah disebar ke beberapa wilayah di seluruh provinsi di Indonesia, “Jika masih ada yang belum mendapatkan undangan, silahkan dilihat website Punguan Manik Raja dengan mengakses alamat www.manikraja.or.id,” tutur Gideon.
Lebih lanjut, Gidion Manik mengatakan bahwa pada seminar nanti akan dideklarasikan tugu untuk pengembangan SDM keturunan Manik Raja, agar terampil, berdaya guna dan mampu memberi kontribusi terhadap Punguan Manik Raja maupun bangsa ini.
Semua hasil dari seminar ini nantinya akan ditetapkan dan diputuskan pada acara rapat bolon (Mubes) yang waktunya akan ditentukan.
“Jadi, dengan adanya seminar meluruskan sejarah dan tarombo Ompu Manik Raja, diharapkan menjadi dasar awal tentang asal muasal Ompu Manik Raja dan sebagai momentum untuk mempererat persatuan dan persaudaraan diantara keturunan Manik Raja kedepannya,” imbuhnya.
Seminar ini sendiri dilatarbelakangi, bahwa sebagian keturunan Manik Raja dalam waktu dekat ini akan melakukan peresmian Tugu Ompu Manik Raja di Siigarigar, Rianiate Pangururan.
“Bila peresmian ini tetap dilanjutkan, takut akan menimbulkan perpecahan di sesama keturunan Manik Raja, dan akan berakibat buruk kepada generasi berikutnya” tekannya.
Ditambahkannya, karena belum ada kesepakatan bersama tentang penentuan tempat tugu ini dan perlu ditelusuri dulu dimana Ompu Manik Raja bermukim atau setidaknya dimana tanah (golat) Ompu Manik Raja.
“Setelah itu, baru bisa disepakati tempat pembangunan tugu,” tutup Gidion. (ts)