tobasatu, Batubara | Meskipun Menteri Perhubungan telah mengeluarkan kebijakan untuk membatalkan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, sebagai Pelabuhan Hub Internasional namun Pelindo 1 Medan tetap akan menyelesaikan infrastruktur sesuai yang direncanakan.
General Manager Pelindo 1 Cabang Kuala Tanjung, Agust Deritanto menyampaikan kepada sejumlah wartawan, ketika meninjau persiapan Pelabuhan Kuala Tanjung, di Kabupaten Batubara Sumatera Utara, Selasa siang (31/01/2017).
BACA JUGA:
Menurut General Manager Pelindo 1 Cabang Kuala Tanjung ini, dirinya selaku General Manager Pelindo 1 Kuala Tanjung, tidak berkomentar atas Menhub tersebut, karena itu kebijakan pemerintah.
Namun katanya, Pelindo 1 tetap mempersiapkan infrastruktur dan fisiknya Pelabuhan Kuala Tanjung. Dijelaskannya pembangunan fisik sudah selesai 66 persen dan akan selesai bulan Mei 2017 akan datang, sedangkan kendala yang dihadapi, terjadi pada akhir tahun 2016 karena adanya cuaca yang buruk.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba yang turun ke lokasi meninjau persiapan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tersebut mengatakan, bagaimana sebenarnya situasi percepatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, karena adanya keputusan pemerintah melalui Menhub akan mengalihkan hub port internasional Kuala Tanjung ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Anggota DPD RI asal Sumatera Utara ini mengatakan, akan menanyakan ke Menhub, apakah dijamin apabila pelabuhan Kuala Tanjung ini selesai dibangun, akan menyandang kembali nama hub port internasional, karena bila impor barang dari Sumatera Utara melalui pelabuhan Tanjung Priok, biayanya akan lebih mahal, padahal bila dari Kuala Tanjung ke Singapura atau ke Eropa biaya akan lebih murah.
Parlindungan berharap di masa mendatang, sebelum memutuskan suatu kebijakan pemerintah pusat hendaknya terlebih dahulu melakukan sosialisasi, atau berkomunikasi dengan pemerintah daerah, agar tidak menjadi masalah.
“Dan ini mungkin tidak adanya komunikasi antar pemeritah pusat dengan pemerintah daerah,” kata Parlindungan.
Seusai meninjau ke pelabuhan Kuala Tanjung, Parlindungan Purba langsung berangkat ke Jakarta untuk menjumpai Menhub, guna mempertanyakan alasannya membatalkan Kuala Tanjung, menjadi Hub Port Internasional. (ts – 14)