Headlineumum

Kepala BNPT : Anak-anak Perlu Diberi Pemahaman Soal Aksi Radikalisme

54
×

Kepala BNPT : Anak-anak Perlu Diberi Pemahaman Soal Aksi Radikalisme

Share this article
Kepala BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius saat meresmikan Masjid Al Hidayah di lingkungan Ponpes Al Hidayah, di Deli Serdang, Jumat (24/02/2017). (tobasatu.com).

tobasatu.com, Deli Serdang | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs.Suhardi Alius menyebutkan keberadaan masjid Al Hidayah yang berada satu komplek dengan Pondok Pesantren (Ponpes)  Al Hidayah di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, dimaksudkan untuk pembinaan terhadap masyarakat dari paham radikalisme dan terorisme.

Karena menurut Alius, anak-anak harus diberi pendidikan yang baik agar terhindar dari paham radikalisme dan aksi terorisme. Kebaikan itu menurutnya adalah jihad, bukan menghancurkan, meregulasi maupun pendekatan lunak.

“Karena kemiskinan, keadilan dan kurang pendidikan yang membuat mereka bisa terjerumus ke hal-hal yang negatıf,” tutur Suhardi Alius saat meresmikan Masjid Al Hidayah, Jumat (24/02/2017).

Ponpes Al Hidayah ini dulunya bernama Ponpes Darusy Syifa’ II diresmikan Gubsu H Tengku Erry Nuradi pada 11 Juni 2016. Pondok Pesantren Al-Hidayah ini dibina oleh mantan terpidana kasus terorisme, Khairul Ghazali, dimana dia pernah terlibat dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga pada tahun 2010 silam.

Kini, Ponpes Al Hidayah merupakan pesantren atau sekolah khusus penanganan anak-anak mantan teroris yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini.

Dia berterima kasih kepada para dermawan yang ikut menyumbangkan dana untuk pembangunan masjid dan Ponpes Al Hidayah, mengingat pembangunan masjid dan ponpes tersebut tidak menggunakan dana APBN maupun APBD.

“Kehadiran pesantren ini bagian dari bentuk dan komitmen negara dalam rangka mencegah paham radikalisme,” ujar Suhardi Alius.

Hadir dalam acara peresmian Masjid Al Hidayah tersebut anggota DPR RI Raden Muhammad Syafii, Kapodasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Sestama BNPT Mayjen TNI R. Gautama Wirabegara, Deputi1 Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi 2 Irjen Pol Arief Dharmawan, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof DR KH Nasharuddin Umar, Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution dan Ketua Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Ustad Khairul Gazali.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry mengatakan tidak hanya anak-anak mantan teroris saja yang perlu pembinaan khusus, namun semua pihak menurutnya penting untuk mendapatkan pembinaan untuk membangun keseimbangan antara fisik material dan mental spiritual.

Karena itu, kata Erry, keberadaan masjid juga harus memiliki daya syiar yang tinggi guna mendatangkan hasrat dan motivasi yang tinggi bagi umat Islam untuk berada dan beribadah dı dalamnya. (ts-02)

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.