tobasatu.com, Medan | Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi diminta mengganti Kepala Satpol PP Asren Nasution, karena dinilai tidak becus menertibkan anggotanya, sehingga terlibat aksi pemukulan terhadap wartawan yang bertugas di Kantor Gubsu.
Aksi kekerasan yang dilakukan oknum Kasatpol PP itu jelas memprihatinkan. Sebab jurnalis di Medan juga belum lupa akan insiden pemukulan yang dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Udara terhadap wartawan yang meliput aksi unjukrasa di Lanud Soewondo Medan.
BACA JUGA:
Karena itu, kata Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, Gubernur harus mencopot Kasatpol PP.
Politisi PDI Perjuangan itu memberi catatan terhadap aksi pemukulan yang terjadi pada Selasa sore kemarin.
Menurut Sutrisno, kekerasan terhadap wartawan dalam wujud dan bentuk apapun adalah musuh bersama bangsa ini.
“Maka kita semua harus menghentikan segala bentuk kekerasan kapan pun dan dimana pun. Pelaku kekerasan merupakan bagian dari kekerasan itu sendiri, maka pelaku kekerasannya juga harus diberhentikan dari tugas sebagai pelayanan publik,” ujar Sutrisno, Rabu (15/03/2017).
Kepala Satpol PP menurutnya harus bertanggung jawab terhadap tindakan anak buahnya. Atas kejadian memalukan ini, Gubernur diminta segera mengganti Kepala Satpol PP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Tindakan kekerasan berbau premanisme di lingkungan kantor Gubernur sudah saatnya dihilangkan. Pendekatan kekerasan memberi pesan bahwa ada masalah dalam lingkungan kantor Gubernur, sehingga ada upaya menutup akses informasi.
Transparansi akan menghadirkan partisipasi. Semakin transparan pengelolaan pemerintahan, akan menghadirkan berbagai wujud dan bentuk partisipasi masyarakat. Kekerasan terhadap wartawan diyakini sebagai cara menghambat transparansi.
“Maka Gubernur Sumatera Utara diminta secara jujur, fair dan serius untuk membangun keterbukan terhadap publik. Semua informasi yang menjadi hak publik seharusnya dibuka kepada publik,” sebutnya.
Kantor Gubernur, kata Sutrisno, tidak perlu dijaga secara berlebihan dengan wajah Satpol PP yang wajahnya tidak ramah dan ekspresinya menampilkan kekerasan.
Sutrisno juga meminta Gubernur Sumatera Utara untuk segera melakukan tes urin bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Tes urin bagi seluruh petugas Satpol PP harus segera dilakukan untuk memastikan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan terhadap wartawan tidak berkaitan dengan kebiasaan mengonsumsi narkoba.
Narkoba harus benar- benar bersih dari seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, prioritas utamanya Satpol PP.
Para pimpinan organisasi profesi wartawan tambahnya, juga diminta untuk melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah untuk membuat kesepahaman tentang tugas para wartawan, sehingga peristiwa kekerasan tersebut tidak terulang kembali. (ts-02)