BACA JUGA:
tobasatu.com, Belawan |Â Demi membantu kehidupan ibunya, anak lelaki menjelang dewasa ini, setiap hari terpaksa bekerja sebagai pencuci sampan, uang hasil dari jerih payahnya mencuci sampan tersebut, sebahagian diberikan kepada ibunya yang sudah menjanda dan sebahagian lagi digunakan untuk keperluannya sehari-hari.
Alfiandri (15) penduduk jalan Young Panah Hijau, Gang Dahlia Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan ini, ketika dijumpai sedang mencuci sampan di kawasan pinggiran Sungai Deli, Kelurahan Labuhan Deli, Jumat pagi, (05.05.2017).
Menurut pengakuannya, sejak usia 13 tahun dirinya sudah mulai bekerja sebagai pencuci sampan, ini dilakukannya karena sejak tamat sekolah dasar tahun 2015, dirinya tidak lagi melanjutkan ke tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP), disebabkan ayah kandungnya yang semasa hidupnya bekerja sebagai nelayan, sudah meninggal dunia, semasa dirinya masih kecil, sedangkan ibu kandungnya yang sudah menjanda tidak sanggup lagi untuk membiayai sekolahnya, karena ibunya bekerja sebagai pengupas udang.
Penghasilan bekerja sebagai pencuci sampan menurut pengakuan Alfiandri, tidak menentu, bila sampan pulang melaut banyak membawa ikan hasil tangkapan, dirinya bisa diberi upah sebesar Rp.70.000 hingga Rp.40.000, namun bila sampan tidak mendapat hasil melaut kadang tidak mendapat upah, namun pekerjaan mencusi sampan tetap dikerjakan.
Anak nelayan yang sudah ditinggal ayah kandungnya sejak kecil ini (meninggal dunia) mengaku dirinya masih ingin besekolah, minimal hingga tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) namun apa daya ibu kandungnya tidak mampu untuk membiayai sekolahnya, ungkap anak kelima dari enam bersaudara, hasilpernikahan Abi Sofyan almarhum dengan Ratna Sari ini. (ts-14)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.