Pokja Bina Keluarga TKI Kota Medan Resmi Dilantik

771
Wakil Walikota Medan Ir.Akhyar Nasution M.Si usai melantik kepengurusan Kelompok Kerja Bina Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kota Medan. (tobasatu.com).

tobasatu.com, Medan | Kelompok Kerja Bina Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kota Medan resmi dilantik Jumat (2/6/2017) di Hotel Grand Aston Medan. Pelantikan dilakukan Wakil Walikota Medan Ir.Akhyar Nasution M.Si.

Kepengurusan Pokja Bina Keluarga TKI Kota Medan ini berisikan 25 orang anggota dimana H. Dammikrot, S.Sos, M.Si yang juga merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan ditetapkan sebagai Ketua Pokja BK TKI Kota Medan.

Untuk program pengembangannya sendiri, Pokja ini didukung dari unsur Pemerintah Kota Medan, TP PKK Kota Medan, akademisi, LPM Kota Medan, Karang Taruna, Persada, dan unsur lembaga lainnya yang bergerak dibidang pemberdayaan perempuan dan anak serta pekerja sosial masyarakat.

Dalam arahannya Wakil Walikota Akhyar Nasution memberikan apresiasi atas pembentukan Pokja ini yang dianggapnya sebagai bentuk kepedulian bersama menuju ketahanan dan kesejahteraan keluarga TKI di Kota Medan.

“Saya berharap dengan adanya Pokja BK TKI ini bisa membantu program Pemko Medan dalam penyelesaian urusan TKI khususnya kepada kaum perempuan. Kita didik mereka agar mereka memiliki program hidup mandiri sebagai seorang TKI yang terampil kedepannya,” pesan Akhyar yang dalam kesempatan tersebut didampingi Camat Medan Belawan dan Camat Medan Helvetia.

Sementara itu Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Ketenagakerjaan Prof DR Vennetia R. Danes ketika memaparkan kondisi eksistis TKI di Indonesia menyadari bahwa ketertarikan WNI khususnya perempuan untuk bekerja sebagai TKI sangatlah tinggi, terutama yang bergerak pada sektor informal. Sedikitnya terdapat 70% dari total TKI bergerak di sektor informal tersebut.

“Inilah yang dibaca pemerintah sebagai ruang untuk terus membenahi regulasi terhadap TKI, mulai dari prosedur pengiriman hingga pengembalian TKI ke kampung halamannya sehingga memberikan kenyamanan bagi mereka,” kata Vennetia.

Pokja Bina Keluarga TKI hadir sebagai alternatif upaya pembinaan kepada keluarga TKI. Dirinya menambahkan bahwa saat ini pembentukan Pokja ini sudah menjadi program prioritas nasional sehingga hingga saat ini sudah dibentuk Pokja di 53 Kab/Kota dan 10 Provinsi dan akan terus bertambah, dimana untuk Provinsi Sumatera Utara ada pada urutan ke-6 daerah pengiriman tertinggi TKI ke luar negeri.

Diharapkannya pembentukan Pokja ini bisa berdampak luas terhadap pembinaan masyarakat pada umumnya.

Sebelumnya Ketua Pokja H. Dammikrot dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Kota Medan sedang mengembangkan 2 kelurahan di Kota Medan yang dijadikan pilot project pengembangan pembinaan keluarga TKI yang ada di Medan, yakni Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia dan Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan.

“Dari 2 Kelurahan ini akan kita bakukan bentuk pembinaan yang tepat untuk dijadikan sebagai pedoman program keberlanjutannya yang akan disebarkan pada pembinaan TKI pada kelurahan lainnya di Kota Medan,” ucap Dammikrot. (ts-02)