tobasatu.com, Karo | Suasana dingin Kota Berastagi akan terbalut hangat ketika langkah kaki berpijak ke coffe shop yang berada di Jalan Kolam Renang, Berastagi, Kabupaten Karo. Tempat yang tidak mewah dan penuh kesederhanaan itu bernama Biji Hitam.
Di sini, sejumlah kopi lokal asal dataran tinggi Kabupaten Karo pun tersuguh. Dengan tangan dingin sang barista, Andika atau yang akrab disapa dengan Aan ini, menyeruput kopi lokal olahnya tak ubahnya merasakan kopi internasional.
BACA JUGA:
Sebab pria yang mebuka usaha kopi ini sejak setahun belakangan bersama abang kandungnya bernama Jaka tidak mau diam untuk mencari tahu racikan kopi. Sejumlah tempat ia datangi dan sejumlah perlombaan ia ikuti.
“Kopi soal rasa, jadi tidak ada salahnya kita berkunjung ke coffe shop lain dan bercengkrama bersama teman sesama pecinta kopi, dan yang pasti mau terus belajar,” ungkapnya.
Ia juga tidak lupa, seorang barista yang terampil juga dituntut memiliki pengetahuan yang baik tentang seluruh proses kopi agar bisa menyiapkan secangkir kopi nikmat yang tak akan terlupakan oleh pelanggannya.
“Kita harus benar-benar paham bagaimana cara menghidupkan karakteristik rasa dari biji kopi tersebut kemudian mengemasnya menjadi kopi yang bercitarasa tinggi,setiap biji kopi mempunyai karakter yang berbeda-beda,” kata dia.
Sebut pria yang punya daya tarung, kegigihan, kemauan belajar tinggi dan baru kemarin baru mengikuti Indonesia AeroPress Championship 2017 yang berlangsung pada tanggal 19 – 20 Agustus 2017 lalu di Museum Perkebunan – jalan Brigjend Katamso No. 3, Medan menambahkan membuat kopi bukan sekedar kecepatan, tetapi juga konsistensi rasa dari setiap gelas kopi yang dibuat.
Aan mengatakan, di Biji Hitam kopi menjadi menu utama, apalgi diolah dengan manual brew. Jenis kopinya pun sangat beraneka ragam, namun kopi lokal karo yang sangat ditonjolkan. Begitupun, Aan tidak melulu meracik kopi hitam ia juga membuat dan menyiapkan minuman dengan campuran susu seperti, cappuccino, latte atau lainya. (ts-03)