tobasatu.com, Tobasa | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus mengupayakan percepatan proses pengusulan Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO, yang akan memasuki batas waktu November mendatang.
Untuk itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara Dr Nurhajizah Marpaung sebagai Ketua Tim Percepatan Pengusulan Danau Toba menjadi GGN UNESCO telah melakukan pemantauan ke sejumlah geoarea dan geosite GKT, Kamis (24/8/2017).
BACA JUGA:
Didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wan Hidayati, Wakil Gubernur melakukan pemantauan ke lokasi geosite GKT, seperti ke Tugu Aritonang Muara, Hutaginjang, Sipinsur dan Bakkara. Dengan pemantauan ini diharapkan dapat diketahui bagaimana kondisi eksisting dari empat geoarea dan 16 geosite GKT.
“Tadi saya sudah ke Tugu Aritonang, nanti saya mau mencoba berkoordinasi dengan yang mempunyai tugu, agar daerah tersebut dapat dijadikan geosite. Mudah-mudahan diperbolehkan. Sehingga nanti di situ dapat kita buat taman. Nanti akan kita cari CSR nya, BUMN atau BUMD yakni orang yang mau membuatkan taman disitu,” ujar Nurhajizah.
Selanjutnya kata Nurhajizah, dirinya juga melihat geoarea Hutaginjang. Di lokasi ini kata dia akan dibuatkan taman yang didesain dengan baik, selain itu juga ada pemandian kerbau di bawah taman yang dipagar, sehingga ketika orang berkunjung ke Hutaginjang, orang dapat melihat bagaimana kerbau mandi.
“Ini kan pemandangan alami yang banyak dicari oleh turis asing, makanya ini coba kita buat disitu,” jelasnya sembari mengatakan kalau Pemprovsu juga akan memperbaiki infrastruktur jalan menuju lokasi tersebut.
Begitu juga lanjut Nurhajizah, untuk geosite Sipinsur, ke depannya akan dibuat taman edukasi, di mana nantinya ada joging track dan arena permainan dan lainnya.
Dikatakannya, masing-masing geoarea tersebut nantinya didesain dengan tema yang berbeda beda, akan ada panel-panel edukasi geopark kaldera toba, sehingga orang tidak bosan dan ingin mengunjungi ke seluruhan geoarea dan geosite GKT.
“Nanti akan ada mapping atau peta geoarea dan geosite GKT, sehingga kalau orang sampai ke Sumut dia sudah tahu mau berkunjung kemana,” jelas Nurhajizah.
Tak hanya itu, Nurhajizah juga menyebutkan kalau Pemprovsu akan terus melakukan koordinasi dengan tujuh pemerintah daerah di sekitar Danau Toba.
Dikatakannya, saat ini desain untuk masing-masing geoarea dan geosite itu sedang dikerjakan, setelah desain selesai maka pihaknya akan mengundang ketujuh bupati terkait bersama BUMN dan BUMD, untuk bersama-sama membangun geoarea dan geosite yang ada, sehingga rekomendasi UNESCO sebelumnya dapat terpenuhi dan GKT dapat masuk menjadi GGN UNESCO.
Ditambahkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provsu, Hidayati pemantauan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi eksisting geoarea dan geosite GKT, selain itu juga sebagai upaya untuk pemenuhan rekomendasi GGN UNESCO, di mana di dalamnya harus terdapat taman edukasi geopark.
‘Jadi seperti di Sipinsur ini nantinya akan kita buat taman edukasi, nanti ada panel edukasi tentang geopark, ada penataan, permainana anak-anak sehingga taman ini berguna bagi masyarakat, namun di sini masyarakat dapat belajar tentang geopark,’jelas Hidayati sembari mengatakan dari lokasi Sipinsur ini, masyarakat juga dapat melihat langsung geoarea Sibandang yang juga merupakan geoarea dari GKT.
Dalam kesempatan memantau geoarea dan geosite GKT, Wagubsu dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provsu bersama tim juga melakukan gerakan Danau Toba bersih, dengan mengutip sampah-sampah di sekitar geoarea adan geosite GKT. Diharapkan masyarakat dapat mengikuti gerakan tersebut sehingga kebersihan kawasan Danau Toba dapat terjaga. (ts-02)