HeadlinePeristiwa

1.259 Jiwa Mengungsi Akibat Aktivitas Vulkanik Gunung Agung di Bali Tinggi

15
×

1.259 Jiwa Mengungsi Akibat Aktivitas Vulkanik Gunung Agung di Bali Tinggi

Share this article
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi, sehingga mengakibatkan ribuan warga mengungsi. (tobasatu.com).

tobasatu.com, Bali | Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Indikasi pergerakan magma ke permukaan terus berlangsung sehingga menyebabkan gempa vulkanik sering terjadi.

Pos Pengamatan Gunung Api Agung pada Rabu (20/9/2017) merekam 563 kali gempa vulkanik dalam, dan 8 kali gempa vulkanik dangkal. Pada Kamis (21/9/2017) antara pukul 06.00 – 12.00 Wib merekam 144 kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa vulkanik dangkal. Ada proses pergerakan magma yang mendorong permukaan dan meruntuhkan batuan yang menyumbatnya di pada jarak 5 kilometer di bawah permukaan bumi. Status Gunung Agung masih Siaga (Level III).

Rekomendasi PVMBG adalah masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 kilometer. Artinya di dalam wilayah tersebut harus kosong atau tidak ada aktivitas masyarakat karena berbahaya jika sewaktu-waktu gunung meletus.

Jumlah penduduk di Kawasan Rawan Bencana 3 (KRB 3) sesuai radius yang ditetapkan terdapat 49.485 jiwa yang berasal dari 6 desa di Kabupaten Karangasem yaitu  Desa Jungutan Kecamatan Bebandem, Desa Buana Giri Kecamatan Bebandem, Desa Sebudi Kecamatan Selat, Desa Besakih Kecamatan Rendang,  Desa Dukuh Kecamatan Kubu, dan Desa Ban Kecamatan Kubu.

Pemerintah daerah Kabupaten Karangasem dan Pemda Provinsi Bali masih menyiapkan sarana dan prasarana pengungsian. Titik pengungsian sudah ditetapkan. Pendirian tenda, MCK, dapur umum, logistik, kendaraan evakuasi, dan lainnya masih terus disiapkan oleh  berbagai pihak, baik dari BPBD, TNI, Polri, SKPD, PMI, relawan dan lainnya.

Pendataan pengungsi terus dilakukan. Jumlah pengungsi terus bergerak naik. Meskipun kepala daerah setempat belum memerintahkan secara resmi mengungsi, namun pengungsi banyak dilakukan warga.

Data sementara dari Pusdalops BPBD Provinsi Bali, saat ini terdapat 1.259 jiwa pengungsi, yang tersebear di 8 pos pengungsian.

Jumlah pengungsi terus bertambah mengingat belum semua data dilaporkan ke Pusdalops BPBD Bali. Sebagian besar masyarakat mengungsi karena pengalaman masa lalu saat Gunung Agung meletus besar tahun 1963.

Tanda-tanda yang mereka rasakan saat ini, yaitu gempa vulkanik yang sering terjadi saat ini mirip dengan kejadian sebelum Gunung Agung meletus tahun 1963. Letusan saat itu berlangsung hampir selama setahun yaitu 18/2/1963 hingga 27/1/1964. Korban tercatat 1.148 orang meninggal dan 296 orang luka. (ts-02)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.