tobasatu.com, Medan | Keluarga besar Pane di Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, menggelar syukuran atas ditetapkannya Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, 9 November 2017 yang lalu.
Acara syukuran digelar di lapangan yang tak jauh dari rumah keluarga Lafran Pane di Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel pada Minggu (19/11/2017) lalu.
BACA JUGA:
Sekretaris Panitia Syukuran, Maju Pane kepada wartawan, Sabtu (25/11/2017), mengatakan bahwa syukuran tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas ditetapkannya Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. Maju Pane juga mengatakan bahwa acara tersebut turut dihadiri oleh Akbar Tanjung, Bupati Tapsel, Sahrul Pasaribu, serta undangan lainnya.
“Acara ini memang sengaja kita lakukan sebagai bentuk rasa syukur kita atas ditetapkannya salah seorang keluarga kita, yakni Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. Selain syukuran, nanti di bulan Februari 2018 mendatang, kita juga bakan mendirikan Perpustakaan disini,” sebut Maju Pane.
Sementara itu, Ketua Umum Parsadaan Pane, Bere, dan Dohot Humalingna (PARSADONA) Medan, Herludiansyah Pane, melalui Kabid Humas Parsadaan, M. Ilham R. Pane mengatakan, dengan ditetapkannya Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional jelas membawa berkah tersendiri bagi seluruh keluarga Pane yang ada di Indonesia ini. Sebab, jelasnya, selama ini orang mungkin hanya mengenal nama Sanusi Pane ataupun Armijn Pane sebagai pujangga baru Indonesia.
“Padahal, kedua pujangga tersebut tak lain adalah saudara kandung dari Lafran Pane sendiri. Dan selama ini, nama Lafran Pane itu hanya dikenal oleh keluarga besar HMI saja. Namun pasca diteatapkannya Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional, tentu semua orang akan akan semakin mengenalnya,” sebut Ilham.
Lebih jauh dikatakan Ilham, dalam acara syukuran penetatap Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional yang dilaksanakan di Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, pihak Parsadaan Pane Medan turut serta sebagai undangan dalam acara tersebut. Selain menghadiri undangan, Parsadaan Pane Medan juga turut berkontribusi dalam mensukseskan acara tersebut dengan memberi bantuan materi, spanduk kegiatan, serta ulos.
“Kami dari Parsadaan Pane Medan, mendapat undangan untuk acara tersebut. Meski kami sebagai undangan, tapi kami inikan merupakan organisasi perkumpulan marga-marga Pane yang ada di Medan, oleh karena itu, kami pun terpanggil untuk berkontribusi guna mensukseskan acara tersebut,” terangnya seraya berharap agar kedepan lebih banyak lagi marga Pane yang dapat mengharumkan keluarga besar marga Pane, bangsa, dan Negara.
Sebagaimana diketahui, Lafran Pane dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947. Perihal perannya dalam HMI, melalui Kongres HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsanya berdirinya HMI dan disebut sebagai pendiri HMI.
Lafran Pane sendiri lahir pada di Kampung Pangurabaan, Kecamatan Sipirok. Lafran adalah anak keenam Sutan Pangurabaan Pane dari istri pertamanya. Keluarga Lafran Pane merupakan keluarga sastrawan dan seniman yang kebanyakan menulis novel, seperti kedua kakak kandungnya yakni Sanusi Pane dan Armin Pane yang dikenal sebagai pujangga baru. Sementara ayahnya, Sutan Pangurabaan Pane termasuk salah seorang pendiri Muhammadiyah di Sipirok pada 1921. Sedangkan kakek Lafran Pane adalah seorang ulama, yakni Syekh Badurrahman Pane. (ts-02)