HeadlineGaya Hidup

RS USU dan Brimob Polda Sumut Gelar Baksos Operasi Katarak

75
×

RS USU dan Brimob Polda Sumut Gelar Baksos Operasi Katarak

Share this article
Dirut RS USU Dr dr Syah Wirsya Warli, Sp. U (k) menyerahkan sertifikat kepada Komandan Sat Brimob Poldasu Kombes Pol Zulfikar Tarius, S.Sos., M.Si, atas kerjasama pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak, yang berjalan sukses, Minggu (12/12/2017). (tobasatu.com).

tobasatu.com, Medan | Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan Satuan Brigade Mobil Poldasu, Yayasan DR’s Coffee Foundation Medan dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Sumut menggelar bakti sosial.

Bakti sosial bersama itu berupa operasi katarak dan bibir sumbing gratis berlangsung Minggu (10/12/2017) di RS USU Jalan Dr T Mansyur Medan.

Hadir dalam kesempatan itu, Komandan Sat Brimob Poldasu Kombes Pol Zulfikar Tarius, S.Sos., M.Si, Ketua Yayasan DR’s Coffe Foundation Medan Ibu Alice Wijaya dan Kolonel dr M Irsan, SpM, serta jajaran Direksi RS USU yakni Direktur Utama Dr dr Syah Mirsya Warli, Sp.U (k), Direktur Diklat, Penelitian dan Kerjasama sekaligus Ketua Akreditasi RS USU dr Sake Juli Martina, Sp.FK, dan Direktur SARPRAS medik dan pelayanan penunjang RS USU Dr Achmad Delianur Nasution, S.T.,M.T.

Kasat Brimob Poldasu Kombes Pol Zulkifli Tarius dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada RS USU yang dinilainya merupakan tempat berkumpulnya para dokter ahli. Sarana dan prasarana RS USU yang sangat baik itu diharapkan Kasat Brimob Poldasu itu dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Pada kesempatan itu Zulkifli berpesan,” jika banyak membantu masyarakat dengan jalan Tuhan, maka kita akan ditolong Tuhan dan Insya Allah ke depan tidak ada hambatan dan kita semua akan menjalani kehidupan dengan baik.”

Di bawah Ethiopia

Sementara itu Yayasan DR’s Coffie diwakili Kolonel dr Mhd Irsan dalam sambutannya menyatakan, eleminasi kebutaan tambah tinggi di Indonesia. Penyebab utama kebutaan di Indonesia menurutnya adalah katarak (7080%). Sedangkan penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi (1015%).

Survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness(RAAB) yang dilakukan Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Litbangkes, tahun 2014 2016 di 15 provinsi pada penduduk di atas usia 50 tahun menunjukkan prevalensi kebutaan sebesar 3%.

Sebanyak 15 provinsi itu sudah mencakup 65% orang Indonesia. Sementara untuk sekali survey dibutuhkan dan sekitar Rp15 juta.

Di dunia, penderita katarak nomor 1 adalah Ethiopia, sementara untuk Sumut berdasarkan perhitungan ada sekitar 1,7 persen warga Sumut menderita katarak. Untuk itu perlu kiranya banyak pihak membantu pemerintah salah satu di antaranya dengan mengadakan operasi katarak gratis. Dr Irsan menyatakan dengan sinergi semua pihak maka diharapkan dapat menurunkan angka penderita katarak.

Dirut RS USU Dr dr Syah Wirsya Warli, Sp. U (k) dalam sambutannya menyatakan salah satu komitmen RS USU adalah bekerjasama dengan berbagi pihak dan kerjasama dengan Yayasan DR’s Coffe sudah berlangsung sebanyak 3 kali.

Dr Syah Mirsya Warli berharap dengan pelayanan serta dukungan banyak pihak diharapkan angka harapan hidup semakin tinggi .

Usai pembukaan dilanjutkan dengan mengunjungi para pasien warga penderita katarak yang seluruhnya diangkut dengan angkutan dari Brimob Poldasu. Para pasien yang ditangani untuk baksos itu yakni bibir sumbing 12 pasien dan katarak 135 pasien. (ts-17)

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.