BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Ketua Partai Persatuan (PPP) Kota Medan versi Djan Faridz Yuni Piliang menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua. Itu dilakukannya karena kecewa dengan keputusan DPP PPP yang telah berkoalisi dengan PDIP guna mencalonkan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus dalam Pemilihan Gubernur Sumut periode 2018-2023.
“Sebagai partai Islam PPP tak sepantasnya menjalin koalisi dengan partai yang mengusung pasangan pelangi yakni Islam-Kristen. Kita harus mendukung pasangan Islam-Islam, karena memang kita partai berbasis Islam,” sebut Yuni Piliang di Media Center KPU Sumut, Rabu (10/1/2018).
Dia menyatakan Ketua Umum PPP versi Romahurmuziy atau biasa disapa Romi, telah melacurkan diri karena menerima koalisi dengan PDIP. Padahal PPP sudah mengajukan calon lain yang merupakan seorang muslim, yakni kader PPP sendiri.
“Saya menyatakan ‘goodbye’ dengan partai ini karena tidak lagi membela umat. Karena hati umat sudah sangat tersakiti dengan apa yang terjadi di Pilkada DKI, ini ditambah lagi Pilkada di Sumut, hati umat sudah berdarah-darah,” sebut Yuni Piliang.
Sebagai bentuk kekecewaannya, Yuni pun mencampakkan jaket berwarna hijau berlogo PPP yang dikenakannya ke lantai, dan menginjak jaket tersebut sebagai luapan rasa kecewanya.
Sebelumnya Ketua DPW PPP Sumut versi versi Romahurmuziy, Yulizar Parlagutan Lubis juga telah menyatakan penolakannya dengan keputusan DPP PPP yang mendukung pencalonan Djarot-Sihar, dan siap melakukan perlawanan.
Yulizar yang juga anggota DPRD Sumut ini juga menyatakan siap bertanggung jawab dan menerima semua konsekuensi dari sikapnya yang menentang keputusan DPP tersebut. Penolakan PPP terhadap koalisi dengan PDIP ini terlihat dengan aksi protes yang dilakukan kader dengan cara menurunkan baliho Ketua Umum Romahurmuziy yang terpasang di Kantor DPW PPP Sumut di Jalan Raden Saleh Medan, dan kemudian membakarnya. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.