tobasatu.com, Medan | Partai Keadilan Persatuan (PKP) Indonesia Sumatera Utara menargetkan perolehan suara Pemilu Legislatif 2019 bakal naik 100 persen. Itu artinya, PKPI menargetkan perolehan 6 kursi di DPRD Sumut, dari 3 kursi yang dimiliki saat ini.
“Target kita enam kursi di DPRD Sumut, dibanding periode lalu, berarti target kita naik 100 persen,” kata Ketua DPP PKP Indonesia Sumatera Utara, Juliski Simorangkir kepada wartawan, Selasa (17/7/2018) malam, usai mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Sumut ke kantor KPU Sumut.
BACA JUGA:
Menurut Juliski yang didampingi seluruh pengurus PKP Indonesia Sumatera Utara tersebut, optimisme partainya dalam meningkatkan jumlah kursi dibanding saat ini yang hanya tiga kursi di DPRD Sumut juga didukung semangat pengurus untuk mendekatkan partai ke masyarakat.
Juliski tidak dapat menutupi bahwa ada beberapa kader PKP Indonesia Sumatera Utara merupakan perwakilan dari kalangan jurnalis atau wartawan.
“Keinginan kita partai ini dikenal di masyarakat. Dan, kita tahu wartawan itu kritis dan dekat ke masyarakat juga, jadi memungkinkan partai ini melampaui harapan itu,” sebutnya.
Dari sejumlah nama caleg, terdapat diantaranya dua nama wartawan yakni Erris Julietta Napitupulu yang duduk di Dapil Sumut V (Tanjungbalai, Batubara, Asahan) serta Anton Siahaan yang duduk di Dapil Sumut X meliputi Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.
Erris Julietta Napitupulu kepada wartawan menyatakan keikutsertaannya menjadi Caleg untuk memperjuangkan nasib jurnalis yang saat ini masih dikebiri.
“Kami ingin memperjuangkan aspirasi kita semua sebagai jurnalis. Selain itu, kita mau hidupnya sejahtera, kita juga mau berbagai persoalan yang menimpa wartawan dapat menjadi perhatian melalui keberadaan kita nantinya di legislative,” tutupnya.
Sementara itu, menanggapi lambannya proses pendaftaran di KPU Sumut, Ketua PKPI Sumut Juliski sangat menyayangkan berkenaan server di KPU Sumut yang menurutnya menghambat proses masuknya data dari partai politik (Parpol) yang mendaftar saat itu.
“Karena server untuk SILON ini yang lamban, sehingga punya kita ikut masalah juga, sehingga terlewatinya 90 data atau gambar bacaleg kita, selanjutnya kita lakukan perbaikan,” terangnya menceritakan.
Anggota Komisi E DPRD Sumut ini mengakui berbagai proses data sesuangguhnya dapat terlaksana dengan cepat, hanya saja diwaktu bersamaan seluruh parpol hadir mendaftar di akhir pendaftaran (17/7) sehingga terjadinya antri. (ts-02)