Headlineumum

Bikin Terharu, Anak Mantan Teroris Didaulat Jadi Pengibar Merah Putih

36
×

Bikin Terharu, Anak Mantan Teroris Didaulat Jadi Pengibar Merah Putih

Share this article

tobasatu, Medan | Pastinya di seluruh wilayah NKRI merayakan HUT RI ke-73, Jumat (17/8/2018) kemarin. Namun ada satu momen yang mengharukan dalam pelaksanaan HUT RI di salah satu wilayah di sudut Kabupaten Deliserdang.

Dimana sejumlah putra-putri anak mantan anggota teroris pun melaksanakan upacara pengibaran sang saka merah putih. Mereka didaulat sebagai pasukan pengibar bendera (paskibra) Merah Putih di Pesantren Al Hidayah Desa Sawit Rejo, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

Selain dihadiri para keluarga dan mantan pelaku teroris juga para santri serta santriwati yang merupakan anak mantan teroris tersebut, hadir pula Direktur BNPT Pusat, Brigjen Pol Drs Herwan Chaidir, Drs Irfan Idris selaku Direktur Radikalisme Pusat.  selain itu juga hadir pihak Bapas Kelas I Sumut, sejumlah pelajar SMK I Kutalimbaru, para organisasi kepemudaan Kutalimbaru, para Kades serta Muspika Plus Kecamatan Kutalimbaru.

Sementara itu Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, diwakili oleh AKBP Zulfikar yang langsung menjadi irup pada upacara itu.  Adapun penggerak bendera pada upacara yang baru kali pertama di laksanakan di lokasi Pesantren Al-Hudayah tersbeut dibawakan langsung oleh para santri Al-Hidayah, di bawah bimbingan Kapolsek Kutalimbaru, AKP Martualesi Sitepu yang sebelum nya menempa para penggerak bendera.

Direktur Radikalisme, drs Irfan Idris mengatakan, upacara yang sama berada di dua lokasi, yang pertama di Lamongan dan di Sumatra Utara, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang. Kegiatan serupa nantinya akan terus dilaksanakan guna memberi semangat serta nilai juang menjaga NKRI dan Pancasila sebagai idiologi.

“Jadi dengan kegiatan kita ini untuk memberi pengertian kepada masyarakat bahwa jangan asingkan para mantan dan anak-anak kita ini, anak kita ini merupakan penerus bangsa ini, kita dampingi mereka, kita bina mereka agar nantinyabtidaknada lagi jaringan atau pihak lain yang mengajak mereka kembali menjadi pelaku. UU No. 5/2018 jelas mengatakan bahwa mengedepankan upaya cegah. Dan mantan teroris ini hanya terjebak oleh aturan hukum, mereka saudara kita, dan tanpa kita sadari kita juga bisa kena. Ia, sekitar 800 mantan sudah kita tangani,”sebutnya.

Sementara itu, Direktur BNPT Pusat, Brigjen Pol Drs Herwan Chaidir, merasa terharu dengan drama kolosal yang diperankan para santri dan santriwati yang ada di pesantren tersebut. “Kita telah saksikan aksi dema oklosal yang diperankan anak para mantan di pesantren ini, mereka sangat potensial, mereka generasi penerus bangsa ini,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, BNPT siap terus dibelakang mereka, dan akan persentasikan mereka ke Negara untuk terus mengawal mereka. “Kita akan terus komunikasi, kita akan datang, kita tidak biarkan mereka berjalan dan berkembang sendiri, kita tidak mau anak kita ini terjerumus seperti orang tua nya dulu, ini tidak boleh dan ini terus akan kawal. Sekali lagi saya sangat terharu dengan adegan yang di peran kan anak kita tadi,” ucap dia.

Selain itu, para mantan napi seperti Gazali dan Wage mengatakan bahwa kemerdekaan ini akan terus di jaga. “Kemerdekaan NKRI terus dijaga, karena bukan hanya mengorbankan kan air mata, tapi mengorbankan kan darah untuk kemerdekaan RI ini. Kami cinta perdamaian untuk Indonesia yang maju,” tukas mereka. (ts-03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.