tobasatu.com, Medan | Ratusan mahasiswa tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Medan terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian, saat melakukan aksi di Gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (10/9/2018).
Mahasiswa yang mencoba masuk ke gedung dewan hampir saja dipukul oleh aparat kepolisian yang tengah mengamankan aksi tersebut.
Mahasiswa menuding pemerintah harus bertanggungjawab karena mata uang rupiah terus melemah dibandingkan kurs dolar Amerika.
Mahasiswa menuding pihak yang paling bertanggungjawab dibalik terpuruknya rupiah adalah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio dan Menteri Keuangan Sri Mulyani karena dinilai gagal mempertahankan nilai tukar mata uang rupiah.
“Kami menilai pemerintah tidak serius. Rupiah melemah, dan kami minta copot Gubernur BI yang sudah tidak bisa mempertahankan rupiah sehingga rupiah terus melemah, ” teriak koordinator aksi, Wira Putra di depan gedung DPRD Sumut.
Pantauan wartawan di lapangan, terjadinya aksi dorong antara pihak kepolisian dan mahasiswa yang kecewa karena polisi menghadang mereka masuk.
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut agar harga bahan pokok kembali stabil, bangun industri nasional, laksanakan reforma agraria sejati, cabut PP 78 tahun 2015, tolak kedatangan annual meeting IMF-World Bank, turunkan harga TDL, cabut Perpres nomor 20 tahun 2018 dan kembalikan premium kepada rakyat. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.