tobasatu.com, Medan | Bagi kalangan dunia usaha, nama M. Ichsan Rouyas Sitorus, S.H mungkin belum begitu dikenal. Wajar, karena pemuda kelahiran 29 Januari 1996 ini masih tergolong pendatang baru.
Namun di usianya yang relatif muda itu, semangat pria yang disapa Aca itu patut diacungkan jempol. Sebab di saat anak muda seusianya banyak menghabiskan waktu untuk nongkrong di café atau di mall bersama teman-teman, Aca justru memilih untuk membuka sendiri usaha warung kopi tersebut.
Ditemui tobasatu.com pada Kamis (27/9/2018), pemilik Kafe Bambu Kuning yang berlokasi di Jalan Sunggal Gang Mangga Nomor 1 C Medan ini menuturkan suka dukanya berbisnis warung kopi.
Dituturkan Aca, Kafe Bambu Kuning yang menempati sebuah ruko berlantai tiga, dijalaninya bersama beberapa orang teman. Kafe itu cukup ramai didatangi pengunjung, terutama pada hari Sabtu dan Minggu.
Setiap harinya, omset warung kopi milik Aca itu mencapai Rp3 juta. Karena selain kopi, di tempat itu juga tersedia berbagai menu diantaranya nasi goreng dan aneka kreasi masakan mie serta berbagai cemilan.
Kopi andalan Kafe Bambu Kuning adalah Kopi Eutopia, yang diimport dari Afrika, Kopi Papua, Kopi Mandailing, Kopi Kerinci dan berbagai jenis kopi lainnya.
Meski dilahirkan dari keluarga berada, Aca dikenal sebagai anak yang mandiri. Dia tak berpangku tangan dan bermalas-malasan menikmati fasilitas dari orangtuanya. Aca justru dengan tekun berwira usaha menggeluti bisnis warung kopi yang diberinya nama Kafe Bambu Kuning. Kafe itu telah dirintisnya sejak beberapa tahun terakhir.
Sembari menjalankan usahanya itu, Aca yang telah menamatkan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu kini juga tengah melanjutkan kuliah S2 nya di universitas yang sama.
Bahkan pengalaman organisasinya di kampus, membawa Aca terjun ke dunia politik praktis. Nama Aca tercatat sebagai caleg untuk DPRD Provinsi Sumut dengan daerah pemilihan Sumut 1 yang meliputi 11 kecamatan di Kota Medan. Partai berlambang pohon beringin dipilihnya untuk menyalurkan bakat politiknya itu.
Aca yang kini menjabat sebagai Ketua Mahasiswa Partai Golkar Kota Medan ini memiliki prinsip yakni berjuang bukan untuk menang tapi menang untuk berjuang.
Artinya, Aca jika menang, dia memiliki misi untuk memberdayakan kelompok milenial dalam berwira usaha. Caranya, dengan membuat komunitas nongkrong yakni suatu komunitas anak muda dimana di dalamnya nanti mereka akan diberdayakan dalam sektor Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM).
“Jadi tak hanya sebatas nongkrong, main gitar, have fun, tapi di dalamnya kita berencana mendirikan usaha kecil menengah dan mikro seperti jual kopi, jual pisang goreng, jual sembako atau usaha lainnya yang dapat mengembangkan jiwa wira usaha guna meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Intinya, kata Aca, dalam komunitas wadah pemuda ini, diberi kesempatan bertindak lebih serius di lapangan guna menambah ilmu dan pengalaman serta dapat memberikan pelajaran politik kepada masyarakat.
“Politik tidak ubahnya mesin panas bagi mahasiswa, belum lagi banyak partai politik yang masuk ke mahasiswa menjadi alat untuk memperbesar suara partai. Itu pula buat kita tak mau terlibat di politik praktis tadi, tapi dukungan kawan-kawan demi merubah arah bangsa ini, mau tidak mau saya harus terjun kedalam dunia politik praktis,” sebutnya.
Aca menjanjikan dirinya tidak akan kehilangan jiwa idealisme yang selama ini dipegang teguhnya saat menjadi aktifis di kampus.
“Dan yakinlah jika saya nantinya duduk sebagai anggota legislatif saya berjanji akan membantu masyarakat dan tetap memiliki jiwa idealis dan menyampaikan kepada masyarakat yang apatis terhadap partai politik, bahwa sekarang telah berubah. Partai politik sekarang diduduki oleh mahasiwa dan anak muda yang memiliki kegiatan positif yang dapat membantu masyarakat guna mengisi kemerdekaan ini,”jelasnya. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.
