tobasatu.com, Medan | Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof DR Runtung Sitepu, SH.MHum, menyatakan distribusi lahan eks HGU PTPN 2 dan penanganan banjir di Kota Medan menjadi Pekerjaan Rumah alias PR yang harus diselesaikan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam 5 tahun masa kepemimpinannya.
Sebab, menurut Runtung, persoalan itu sudah berlarut-larut dan ‘urgent’ untuk segera dilakukan penyelesaiannya.
BACA JUGA:
“Kalau menurut saya persoalan di Sumut yang urgent itu ya masalah distribusi lahan eks HGU PTPN 2 karena sudah berlarut-larut, serta masalah penanganan banjir di Kota Medan,” tutur Runtung Sitepu, ditemui wartawan di Kantor Gubsu usai acara silaturrahmi Gubernur Sumut dengan pimpinan perguruan tinggi di Sumatera Utara, Rabu (3/10/2018).
Menurut Runtung, persoalan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 yang sudah berakhir harus segera diselesaikan. Sebab jika memang hak guna sudah berakhir harusnya lahan milik negara itu didistribusikan kepada masyarakat.
Dalam suatu pertemuan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) menurut Runtung, dia pernah menanyakan persoalan eks HGU PTPN II, namun dijawab masih menunggu persetujuan Meneg BUMN.
“Ini kan sudah gak benar. Kalau sudah berakhir HGU nya, ya berarti kewenangannya ada di BPN,” ujar Runtung.
Sementara terkait persoalan banjir, menurut Runtung Sitepu, dirinya selaku Ketua Asosiasi Profesor Indonesia, juga diberi kepercayaan untuk membantu memecahkan persoalan banjir ini.
“Saya diberi kepercayaan juga untuk menjadi Ketua Asosiasi Professor Indonesia, jadi dalam waktu dekat melalui lembaga ini saya ingin melibatkan guru besar di Sumatera Utara untuk mencari apa permasalahannya, dan usulan apa yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan banjir ini. Kalau asosiasi professor kan tidak memandang dari perguruan tinggi mana, tapi itu adalah seluruh kopertis, UIN, USU,” sebutnya.
Pertemuan antara Gubernur Sumut dengan pimpinan perguruan tinggi se-Sumatera Utara menurut Runtung perlu dilakukan secara berkala, guna memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah profinsi.
“Dalam pertemuan itu nanti jika Pemprov ada persoalan bisa dilemparkan ke forum pimpinan perguruan tinggi. Ada banyak cara nantinya untuk menyelesaikannya. Bisa dengan memberikan pendapat sesuai keahliannya atau jika masalahnya lebih kompleks nantinya bisa dijadikan judul penelitian baik untuk tesis maupun disertasi ,” ujar Prof Runtung.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Musa Rajekshah mengharapkan dukungan dan bantuan dari pimpinan perguruan tinggi dalam menjalankan pembangunan di daerah ini.
Menurut Gubsu, selama ini jarang ada sinergi antara pemerintah dengan institusi perguruan tinggi. Padahal, perguruan tinggi merupakan sumber gagasan dan inovasi yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
Edy juga membuka diri untuk dilakukan koreksi terhadap Pemprov Sumut, agar pembangunan dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan visi misi menjadikan Sumut Bermartabat.
Diskusi yang berlangsung lancar dan tertib tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya, perlu diadakannya pemetaan perguruan tinggi dari sisi potensi dan keunggulan masing-masing. Perguruan tinggi juga siap mendukung pengembagan pertanian, perikanan, UKM dan sektor lain di Sumut. Kemudian, perlu dibentuk forum rektor untuk memberi masukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang ditindaklanjuti dengan pertemuan secara reguler. (ts-02)