Alternatif Pengganti Sawit, Camat Tinggi Raja Ajak Masyarakat Tanam Pala

1437

tobasatu.com, Asahan | Camat Tinggi Raja Kabupaten Asahan Syaiful Pasaribu, mengajak masyarakatnya untuk menanam pohon pala untuk dijadikan komoditas.

“Kita secara pelan-pelan akan mengajak seluruh warga agar membudidayakan pohon pala sebagai pengganti kelapa sawit,” ujarnya kepada tobasatu.com pada Senin (1/4/2019).

Menurutnya fluktuasi harga sawit yang tidak menentu dan dinilai sering membuat para petani rugi, membuat pihak kecamatan setempat mencari solusi yang bisa dikembangkan untuk menjadi komoditas baru dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

“Kita melirik buah pala karena kedepannya memiliki prospek dan bernilai ekonomi tinggi,” jelasnya.

Menurutnya budidaya buah pala dapat dijadikan sebagai komoditas pengganti buah sawit. Selain harganya yang bagus, tanaman pala juga memiliki kemanfaatan ekonomi yang tinggi. Mulai dari kulit, biji, puli (bunga dalam) dan daging memiliki nilai ekonomi dari buah bernama latin myristica fragrans ini.

“Dari survei harga pasar, harga buah yang dulu menjadi komoditas rebutan para penjajah ke Indonesia ini memang dinilai cukup menggiurkan. Bayangkan saja, harga biji pala bisa mencapai Rp48 ribu hingga Rp50 ribu per kilogramnya. Puli bisa mencapai Rp60 ribu per kg. Sementara daging buah pala dihargai Rp5 ribu per kg,” terangnya.

Syaiful juga mengungkapkan bahwa setelah melakukan uji coba, ternyata tanaman pala meski jauh dari negeri asalnya di Kepulauan Banda Maluku, tanaman ini tumbuh subur di Kecamatan Tinggi Raja.

“Saat ini memang sudah ada petani yang telah membudidayakan tanaman pala, akan tetapi masih sangat kecil. Karena itu akan kita kembangkan lagi,” katanya.

Syaiful menyebutkan, pihaknya berkomitmen akan berusaha menjadikan kawasan Kecamatan Tinggi Raja akan menjadi sentra tanaman buah pala. Meski pembudidayaan tanaman ini masih berskala kecil, akan tetapi sudah mulai berkembang. Sudah terdapat sejumlah desa yang membudidayakan tanaman pala. Di antaranya Desa Padang Sari dan Desa Tinggi Raja Darat.

“Sejumlah langkah strategis untuk menjadikan daerah mereka sebagai sentra tanaman pala, pihaknya akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kita akan bangun Bumdes bersama dengan melibatkan sejumlah desa. Bumdes inilah yang akan membeli buah pala, serta memasarkan buah pala dan minuman fermentasi buah pala ke masyarakat,” gagasnya. (ts-23)