tobasatu.com, Medan | Ketua Komisi A DPRD Sumut Muhri Fauzi Hafiz mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjaga integritas sebagai penyelenggara Pemilu, sehingga prosesnya berjalan dengan benar.
“Jika prosesnya berjalan secara benar maka nanti yang dihasilkan wakil rakyat yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat secara luas,” kata Muhri Fauzi menanggapi kekhawatiran Para Caleg terhadap pencurian atau manipulasi suara, Minggu (21/4/2019).
Dia juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan memantau proses penghitungan suara yang saat ini sedang berlangsung. Apalagi saat ini banyak Caleg yang berasal dari keluarga penyelenggara negara atau pejabat mulai kepala daerah hingga camat.
“Bukan rahasia, diantara anggota keluarga itu banyak yang maju sebagai Caleg tanpa didukung pengalaman politik maupun latar belakang sebagai pengurus partai dalam kurun waktu lama,” ucapnya.
Hal ini dinilainya penting untuk mencegah terjadinya money politic dalam penghitungan suara di Pileg.
“Money politik bukan saja terjadi saat sebelum pemilihan atau yang disebut serangan fajar, tetapi saat penghitungan suara juga bisa terjadi,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, masyarakat harus yakin dan memberikan kepercayaan terhadap kinerja KPU, karena lembaga tersebut yang berkompeten dalam menghitung hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Begitupun, KPU juga harus menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat yang telah melaksanakan dan merayakan Pesta Demokrasi tersebut.
“KPU juga harus menunjukkan sikap jujur dan adil (jurdil) dalam penghitungan hasil Pemilu 2019, sehingga masyarakat merasa puas dan dapat menerima hasil yang sebenarnya,” ucapnya.
BACA JUGA:
Dia juga berharap, dalam menunggu hasil Pileg dan Pilpres tersebut, warga masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta jangan sampai terjadi perpecahan. Kekompakan dan saling menghargai merupakan hal sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan di republik tercinta ini. (ts-02)
Post Views: 14